Soliditas tim menjadi kunci sukses Kabupaten Dompu mengejar target vaksinasi bisa mencapai target yang ditetapkan. Maman pun berharap, pola kerja ini bisa diwujudkan pada target – target program lain. Karena sektor kesehatan hanya sektor hulu dari pola hidup masyarakat sehari – hari. “Kita di Dikes ini hanya mengurusi hulunya, sementara hilirnya itu itu sektor lain. Maka kolaborasi dan sinkronisasi dalam menjalan kegiatan menjadi kunci sukses program,” terangnya.
Ia pun berharap, penanganan stunting di Dompu bisa dilakukan seperti halnya mengejar target vaksinasi yang melibatkan semua stakeholder. Pada tahun 2021, kasus stunting Dompu menurun cukup drastis dari 18 persen menjadi 14 persen. “Ini capaian yang cukup luar biasa. Tapi kita masih miliki tanggungan 14 persen,” ungkapnya.
Penanganan stunting, tidak bisa hanya oleh Dinas Kesehatan. Stunting disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dan menyebabkan tumbuh kembang anak tidak baik. Pemenuhan gizi menjadi tugas dan tanggungjawab lintas stakeholder. Dari faktor ekonomi, pendidikan dan sosial kemasyarakatan.
“Kita sangat berharap kasus pernikahan dini dapat ditekan. Kalaupun terpaksa menikah dini, agar keluarga bisa menunda kelahiran. Ketika terjadi pernikahan dini, potensi anak stunting tinggi,” ungkapnya.
Terkait kasus pernikahan dini di Dompu yang cukup tinggi dan ditandai permintaan dispensasi nikah di Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Dompu dan itu akibat dari pergaulan bebas. “Ini menjadi peran keluarga dalam mengontrol dan mendidik anak – anaknya,” katanya. (Ony)