Bagi Pak Edy ini, bahwa Pak Prabowo adalah orang hebat dan punya tujuan besar untuk negara ini, sebab Dibalik kemenangan Prabowo nanti akan memberikan kemanfaatan yang besar untuk masyarakat Indonesia.
“Menjelang Pemilu ini, pokonya Setiap hari saya keliling ke setiap Kabupaten dari 6 Provinsi yang telah terbentuk Relawan Kopra Nusantara. Saya berkeyakinan dengan memenangkan Prabowo di Jawa Timur maka Prabowo akan terpilih menjadi Presiden, sebab Jatim ini pemilihnya terbesar dan saya target di Jawa Timur ini pasangan Prabowo – Gibran bisa menang 60 pesen , ucap Pak Edy.
Sementara itu Terkait ada Banner atau Baliho Konco Prabowo ada tulisan MKP, Pak Edy menegaskan bahwa memang benar itu bahwa Banner itu bantuan dari seseorang yang menyumbang Baner dan mengenai pemasangan alat peraganya ia yang membiayai nya.
“Saya menerima bantuan Banner dari pihak manapun yang ingin menyumbang. Jadi saya hanya menerima Banner, yang memberikan bingkai dan memasang di jalan tetap dari uang pribadi saya,” tegas Pak Edy.
Pak Edy menjelaskan bahwa ia dan Relawan Kopra Nusantara tidak ada kontrak politik dengan pihak manapun jua , semua murni dari kantong pribadinya sendiri.
“Sekali lagi saya tegaskan, bahwa Saya tidak mengharapkan apapun. Saya masih ber KTP Bogor dan bukan orang Mojokerto dan saya tidak punya kepentingan apapun dengan Kabupaten Mojokerto,” tegas Pak Edy.
Dalam kesempatan itu Pak Edy menjelaskan bahwa dirinya tidak mengambil proyek apapun di Kabupaten Mojokerto. Selama ini, Selain ratusan ribu Banner dan Kaos yang ia telah sebarkan, dirinya juga meminjamkan traktor gratis untuk petani yang ada di traktor itu ditempeli gambar Prabowo-Gibran.
Saat ini yang ada dipikirannya adalah bagaimana caranya Konco Prabowo semakin banyak mendapatkan animo masyarakat dan Haji Prabowo bisa menang pada Pilpres nanti.
“Semakin banyak orang melihat Banner Prabowo-Gibran, maka semakin banyak animo masyarakat yang negatif maupun positif, tapi yang jelas saya ingin Haji Prabowo bisa menang satu putaran saja ” ucap Pak Edy dengan tegas dalam mengkhiri wawancara dengan Insan Pers. ( Kartono )