Berdasarkan sidak itu, pihaknya belum dapat memastikan mengapa terjadi gejolak di masyarakat akibat tabung gas elpiji 3 kg susah didapat. Di sisi lain, sampai Juli, serapan kuota masih 48 persen dari 27.533 metrik ton/MT atau kurang lebih 9.177.667 tabung.
“Harusnya kan cukup, karena serapannya belum sampai separo dari kuota,” ujarnya.
masyarakat diminta untuk tidak panik. Sebab, Pertamina menambah kuota tabung gas elpiji di Jawa Timur. Termasuk di Kabupaten Probolinggo.
“Alhamdulillah, besok Kabupaten Probolinggo mendapat tambahan tabung elpiji. Jadi, masyarakat tidak perlu panik. Juga tidak perlu menambah tabung gas. Kami juga minta pada pangkalan agar tidak melakukan jual beli tabung gas tanpa data yang jelas,” ujarnya.
Perihal tingginya harga gas elpiji saat ini, Juri menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti hal itu. Dia juga menyarankan agar masyarakat membeli di pangkalan yang dijual Rp 16 ribu per tabung. Sesuai dengan HET.
“Bisa langsung beli di pangkalan. Kalau di tingkat pengecer harganya Rp 18 ribu sampai Rp 19 ribu,” lanjutnya.
Andika, warga Kecamatan Tiris mengaku, harga elpiji subsidi di wilayahnya mencapai Rp 25 ribu per tabung. Naik dari harga normal. Selain itu, saat ini gas elpiji subsidi susah didapat.
“Harga di Tiris ini belum seberapa. Di tempat lain ada yang sampai Rp 29 ribu. Di daerah Maron dan Wangkal harganya juga ada yang Rp 25 ribu,” Ungkapnya.(Dedy)