banner 700x256

Kakanwil Bea Cukai Jatim I Resmikan Desa Randugenengan Sebagai Desa Devisa Kakao

Kakanwil Bea Cukai Jatim I Untung Basuki Bersama Bupati Mojokerto yang diwakili Bu Nurul Istiqomah Asisten 1 Resmikan Desa Randugenengan Sebagai Desa Devisa Dengan Menyerahkan Rompi Kepada Ketua Kelompok Tani Mulyo Jati Mojokerto H. Mulyono SH
banner 120x600
banner 336x280

Mojokerto – News PATROLI. COM –

Ini khabar terbaru, Kabupaten Mojokerto saat ini telah memiliki Desa dengan predikat penghasil Devisa (Desa Devisa) letaknya di Desa Randugenengan Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto,

Edukasi Kakao Cokelat Mojopahit dibawah naungan Kelompok Tani Mulyo Jati Mojokerto Jawa Timur yang berlokasi di area Wisata Desa BMJ Mojopahit saat ini telah pula menghasilkan Devisa dari Potensi komoditas unggulan lokal yang dihasilkan dari Tanaman Kakao.

Peresmian Desa Devisa Kakao di Graha Mulyo Jati Wisata Desa BMJ Mojopahit ini dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Timur (Jatim) I, Untung Basuki, didampingi LPEI bersama Kemenkeu Satu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Serta Bupati Mojokerto dr Ikfina Fatmawati yang diwakili oleh Hj. Nurul Istiqomah, SE, MM, Asisten II Pemkab Mojokerto yang juga menjabat sebagai PLt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto bersama Camat Dlanggu Drs AS Bakri MM, didampingi Ketua Kelompok Tani Mulyo Jati Mojokerto Jawa Timur H. Mulyono SH MM, Jum’at Pagi ( 28 / 06 / 2024 ) .

Sementara itu Ilham Mustafa Kepala Divisi Jasa Konsultan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menjelaskan bahwa dipilihnya Kelompok Tani Mulyo Jati Mojokerto Jawa Timur yang berada di Desa Randugenengan yang telah mengedukasi Cokelat Mojopahit sebagai upaya mendukung program Pemerintah dalam memberdayakan koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (“UMKM”), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (“LPEI”) atau Indonesia Eximbank berupaya secara konsisten meningkatkan kapasitas koperasi dan UMKM berorientasi ekspor, antara lain melalui program pengembangan Desa Devisa yaitu kegiatan berbasis pengembangan masyarakat atau komunitas (community development).

Dan pemilihan Desa Devisa ini bertujuan untuk meningkatkan ekspor dan pendapatan devisa yang berkelanjutan, dan diharapkan dapat menciptakan peningkatan kesejahteraan serta pendapatan rumah tangga petani /koperasi dan UMKM dengan turut andil menjadi bagian dalam rantai pasokan ekspor global yang dilaksanakan secara berkesinambungan.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau yang dikenal dengan Indonesia Eximbank dalam memilih Desa Devisa ini didalamnya ada beberapa aspek yang digunakan untuk pemilihan Desa Kakao Devisa yaitu, 1) aspek produksi, 2) aspek konsistensi dan keberlanjutan produksi, 3) aspek pemberdayaan masyarakat desa dan koordinasi antar lembaga, 4) aspek koordinasi antar pemangku kepentingan desa devisa, 5) aspek produsen dan manajerial, 6) aspek infrastruktur dan sarana penunjang.

Sementara itu Kepala Kantor Wilayah ( Kanwil ) Bea Cukai Jatim I, Untung Basuki menjelaskan bahwa Komoditas Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai potensial bagi perekonomian karena mampu untuk memberikan kontribusi terhada penciptaan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Dan Kakao ini merupakan salah satu komoditas perkebunan Indonesia yang diminati di pasar internasional. Nilai ekspor komoditas ini pun masih tergolong cukup tinggi.

Baca juga : Pemkab Bojonegoro Bersama Kemenkeu Perwakilan Jatim Mengeksplorasi Potensi Daerah untuk Peningkatan Perekonomian

Menurut Untung Basuki Desa Devisa menjadi salah satu solusi bagi pengembangan ekonomi dan komoditas unggulan suatu daerah yang berpotensi untuk melakukan aktivitas produksi secara berkelanjutan, untuk ambil bagian dalam rantai pasokan ekspor global baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pihaknya berharap dengan adanya desa devisa ini dapat memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya bagi masyarakat lokal, berdasarkan pengembangan produk unggulan setempat serta menopang ekonomi kerakyatan melalui kegiatan ekspor nasional.
menghasilkan kakao yang berkualitas, mulai dari bibit, buah hingga pengolahan yang membuat produknya diterima pasaran internasional.

Dan, Perlunya adanya pendampingan para petani kakao untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pelaksanaan ekspor.

Sementara itu Asisten II Pemkab Mojokerto Hj. Nurul Istiqomah dalam sambutan nya mewakili Bupati Ikfina, menyampaikan permohonan maaf Atas tidak hadirnya Ibu Bupati Ikfina dikarenakan ada urusan ke Jakarta, dan Ibu Bupati Ikfina sangat mengapresiasi dan menyambut baik atas Peresmian Desa Devisa di Desa Randugenengan Kecamatan Dlanggu ini

“Ibu Bupati sangat berterima kepada LPEI atas dipilihnya Kelompok Tani Mulyo Jati Mojokerto Jawa Timur yang mengedukasi Cokelat Mojopahit ini dipilih menjadi Desa Devisa.

Dan, dengan adanya Desa Devisa ini diharapkan dapat memajukan kesejahteraan masyarakat di Jawa Timur khususnya bagi masyarakat Kabupaten Mojokerto berdasarkan pengembangan produk unggulan setempat serta menopang ekonomi kerakyatan melalui kegiatan ekspor nasional.

Sementara itu Ketua Kelompok Tani Mulyo Jati Mojokerto Jawa Timur H. Mulyono, yang akrab disapa Pak Mul ini nendukung penuh atas Desa Randugenengan Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto yang mengedukasi Cokelat Mojopahit ini telah dipilih menjadi Desa Devisa, dan ini merupakan bukti nyata atas keras kami selama 5 tahun dalam meningkatkan produksi kakao di Jawa Timur, dengan terus meningkatkan SDM para petani kakao yang menjadi binaan kami.

Dan keberhasilan ini semua tak lepas dari program Hulu hilir yang di programkan oleh Gubernur Jatim ibu Khofifah, termasuk kerja samanya dengan OJK, sehingga Kelompok Tani Mulyo Jati akan melakukan akhirnya bisa eksport Kakao ke Osaka Jepang. ” Kami Merasa bersyukur diberikan kepercayaan ini, sehingga kami bisa ekspor ke luar negeri, Lima tahun kami membina Petani kakao di Mojokerto dan Alhamdullah kami dipercaya, sehingga Cokelat Mojopahit telah menghasilkan Devisa Negara dan akan terus berkembang untuk berkiprah di Perdagangan Internasional, Dan, Kami selaku Ketua Asosiasi Pengusaha Cokelat Mojopahit akan Maju bersama untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Mojokerto ini,” ucap Pak Mul yang juga menjabat sebagai Owner Wisata Desa BMJ Mojopahit ini. ( Ririn Fadillah )

Baca juga berita lainnya di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *