“Stunting ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan pada anak sehingga anak yang menderita stunting memiliki tinggi badan dibawah rata-rata anak normal.”jelasnya.
Majesty Ayundari, Mahasiswa KKN – BBM periode 66 Fakultas Farmasi Unair Surabaya saat berikan materi.
Sementara pemateri kedua dari mahasiswa KKN – BBM periode 66 Fakultas farmasi Unair Surabaya Ellyna Majesty Ayundari mengatakan, kami memberikan materi pencegahan stunting sejak dini dan pencegahan hepatitis akut pada anak.
Peran remaja sebagai generasi muda Indonesia sangat penting dalam menurunkan angka stunting karena remaja yang akan menjadi pemimpin negara dan melahirkan generasi muda Indonesia selanjutnya.
“Periode remaja merupakan yang sangat sensitif dalam menentukan kualitas hidup saat menjadi individu dewasa dan juga untuk menghasilkan generasi selanjutnya.”ungkapnya
Remaja sangat berhubungan dengan pencegahan stunting karena stunting dapat dicegah sedini mungkin. Pencegahan stunting dapat dilakukan sejak usia remaja karena pada masa perkembangan remaja inilah, organ reproduksi sedang berproses menuju kematangan.
“Hal inilah yang menyebabkan pernikahan dini dilarang dan sangat berbahaya khususnya kepada remaja perempuan,”tambahnya.
Dia menjelaskan bahwa semakin muda angka usia pernikahan dan kehamilan ibu, maka semakin tinggi pula potensi menghasilkan anak-anak stunting. Stunting memang menjadi masalah kompleks dan harus dicegah sedini mungkin
Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan menjadi remaja peduli remaja lainnya dengan berkontribusi melalui sosialisasi kesehatan dan gizi remaja baik kepada remaja sebaya maupun kepada sasaran ibu hamil. Diharapkan kontribusi remaja dapat meningkatkan kualitas pemahaman masyarakat terkait isu stunting yang masih tinggi.
“Kami dalam menyampaikan materi pada masyarakat dengan pimplet dan materi langsung pada peserta yang dihadiri oleh 30 warga masyarakat desa Lojejer,”ungkap Ellyna.
Untuk pencegahan hepatitis akut dapat dengan cara mencuci tangan dengan bersih pakai sabun,tidak mengunakan alat makan bergantian dengan orang lain, menghindari kontak langsung dengan orang lain, mengurangi mobilitas seperti bermain yang tidak penting diluar rumah, Menggunakan masker jika bepergian kemudian memastikan makanan yang masak dan bersih.” Pungkasnya (Dik)