Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Turun Pamor Setelah Ditindak, Oknum Aktivis Diduga Backingi Pelaku Tindak Kejahatan

Hendri Purnawan
Oknum Aktivis Diduga Backingi Pelaku Tindak Kejahatan
Oknum Aktivis Diduga Backingi Pelaku Tindak Kejahatan
banner 120x600
banner 336x280

Sumenep – News PATROLI.COM –

Beredarnya berita di media sosial seorang aktivis pemerhati kebijakan pemerintah bekerja sama dengan pelaku kejahatan luar biasa, mendapat sejumlah fasilitas mewah, mobil dan rumah mewah, menjadi buah bibir masyarakat.

Terbongkarnya seoarng aktivis bekerjasama dengan pelaku kejahatan korupsi ketika Tim penyidik Polda Jatim menyita satu unit rumah mewah di perumahan Bumi Sumekar Asri di Jalan Angrek dan didapati penghuninya seorang aktivis yang dikenal sering mengkritik kebijakan pemerintah

Aktivis yang dimaksud hampir tiap hari koar koar di medsos mengkritik kebijakan pemerintah, ternyata dirinya memiliki prilaku bejat yang tidak bisa dijadikan pamutan masyarakat

Kita juga tidak bisa menyalahkan orang tua jika anak kita tidak memiliki minimal budaya malu, bisa jadi karena pergaulan atau faktor keadaan yang mendorong untuk melakukan suatu hal yang menurut mereka biasa, karena mungkin sejak kecil tidak pernah terdidik dengan budaya malu

Baca juga : Dua Pelaku Curanmor di Jabon Berhasil Diamankan Polisi

Ini bukan persoalan kejahatan pencuri ayam, sapi, atau kendaraan, tapi kejahatan luar biasa yang disebut dengan extra ordinary crime yang membawa dampak merugikan masyarakat banyak, ekonomi dan tingkat kemiskinan kita makin meningkat akibat perbuatan kejahatan ini

Negara dirugikan ratusan milyar, sedang uang negara itu hak kita semua selaku masyarakat Indonesia, jika kita bergabung satu komplotan dengan kejahatan ini bagaimana nasib anak anak kita kedepannya

Aktivis Rasyid Nahdiyin ketika dimintai komentarnya, terkait kejadian tersebut, menyampaikan kepada media News Patroli.com “Saya tidak mau bicara banyak takut salah menafsirkan, saya hanya menghimbau kepada teman teman media dan aktivis, mari kita budayakan malu, karena budaya malu itu merupakan benteng diri kita dari terjerat kepada perlakuan bejat, ingin kaya bekerja keras, ingin jadi pejabat sekolah dan belajar, ” pungkasnya. (Hendri/Sahmari)

Baca juga berita lainnya diGoogle News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *