“Kita tahu, di dalam Islam tidak ada pembeda antara laki-laki dan perempuan, kecuali tingkat keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Kaum Muslimah juga memiliki posisi yang sama di masyarakat, yaitu sama-sama berkewajiban untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar,” ujarnya.
Wakil Ketua TP-PKK menambahkan, wanita juga memiliki hak untuk berkarya dan bermanfaat bagi orang lain. Rak dipungkiri laki-laki dan perempuan memiliki peran yang berbeda, namun tidak dalam artian ada diskriminasi, melainkan masing-masing saling melengkapi dan menyeimbangkan.
Karena itu, sebagai sebuah wadah yang menghimpun kaum perempuan, maka Muslimat NU harus bisa menjadi perekat dan pemersatu bangsa, dan harus tampil dibarisan depan untuk mendukung upaya Pemerintah Daerah dalam menciptakan kondisi masyarakat yang aman, agamis, maju, dan sejahtera.
“Mari kita jadikan momentum ini untuk semakin pererat tali persaudaraan, terus mendukung program pemerintah, serta jangan mudah terprovokasi oleh berbagai isu negatif yang dapat memecah belah kebersamaan kita,” tandasnya.
(Heri yadi saputra)