“Minta tolong bapak ibu guru yang mendampingi agar anak – anaknya dikawal sampai pulang ke rumah. Jangan sampai hilang itu bantuannya, juga kalau bisa jangan digunakan untuk menukar HP yang baru. Tapi untuk membeli buku, tas dan perlengkapan sekolah lainnya”, pesan Haryanto.
Meski nilai bantuan belum seberapa, Bupati menyebut bahwa ini merupakan peran serta dari organisasi yang memberikan bantuan kepada para anak asuh tersebut. Haryanto berharap, bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para siswa untuk kebutuhan pendidikan, bukan untuk pemenuhan kebutuhan lainnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga GNOTA Kabupaten Pati Musus Indarnani Haryanto menyebut, bantuan yang diberikan untuk tiap siswa SD sebesar Rp 150 ribu dari GNOTA dan Rp 200 ribu dari Baznas.
Adapun untuk siswa SMP/sederajat masing-masing Rp 250 ribu dari GNOTA dan Rp 200 ribu dari Baznas. Sementara, siswa SMA/sederajat mendapat Rp 350 ribu dari GNOTA dan Rp 200 ribu dari Baznas.
Pihaknya menyebut, bantuan ini dimaksudkan untuk meringankan beban anak sekolah dari keluarga tidak mampu, sekaligus memberi semangat dan motivasi agar mereka tidak sampai putus sekolah. “Bantuan ini dimaksudkan untuk membantu pemenuhan kebutuhan perlengkapan sekolah siswa, antara lain sepatu, seragam, tas, dan alat tulis”, tutur Musus. (Kmf/Red)