“Peserta masyarakat Bojonegoro dan tidak dipungut biaya. Karena masih dalan situasi pandemi peserta dibatasi 50 jenis sukerto,” jelas Budiyanto.
Sukerto, lanjutnya ialah anak yang lahir dengan kondisi tertentu yang harus diruwat agar bisa hidup sejahtera dalam keyakinan tradisi jawa. Dari 50 sukerto, ada 92 peserta diiringi 100 orangtua. Tim kesenian dan ruwatan dipimpin langsung oleh Ki Dalang Ki Priyo Darsono dari Desa Nglampis, Kecamatan Ngambon.
“Hari ini kita tradisikan ruwatan massal di Kahyangan Api,” imbuhnya.
Budiyanto mengimbau para peserta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebelum prosesi ruwatan, sekretaris daerah Nurul Azizah menyerahkan secara simbolis tokoh wayang. Kali ini tokoh Wishnu yang diceritakan sebagai dalang Kondobuwono untuk keluar dari para sukerto dari Betara Kala. (eko/*)