Bondowoso – News PATROLI.COM –
Pasca penutupan lahan garapan sebagai imbas banjir bandang yang terjadi tahun 2019/2020, pada tahun 2021 Perhutani Bondowoso sudah menawarkan kerjasama dengan pola komplang andil, akan tetapi tidak satupun masyarakat yang memanfaatkan peluang yang ditawarkan hingga akhirnya perhutani menggandeng LMDH untuk bekerjasama guna mewujudkan pola komplang andil tersebut.
“Kami sudah mengundang semua pihak baik LMDH, PT Mulia Indonesia Timur, Forkopimcam dan Perwakilan masyarakat yang bersengketa, namun demikian perwakilan masyarakat tidak ada yang hadir, tapi bagi Perhutani yang hadir saat ini sudah lengkap karena Perhutani hanya bekerjasama dengan LMDH dan PT. Mulia Indonesia Timur” kata Andi Adrian Hidayat Administratur Perhutani KPH Bondowoso dalam acara Diskusi dan klarifikasi obyek lahan yang disengketakan oleh sebagian masyarakat Ijen dipetak 88C RPH Blawan BKPH Sukosari Jumat 10/3/23 di gedung aula Silva Perhutani Bondowoso.
“Terkait permasalahan baru yang muncul dalam beberapa hari terakhir ini, Kami sebenarnya sudah menawarkan opsi penggantian lahan yang sebelumnya sudah disepakati oleh masyarakat akan tetapi ketika petugas perhutani akan melakukan penentuan lahan pengganti justru mereka sendiri yang menolak tanpa alasan jelas, nah untuk mencari solusi terbaik maka perhutani hari ini menggelar acara diskusi ini,” tambah Andi Mulayadi direktur PT. MIT