Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Puluhan Wali Murid SDN Juwetkenongo Kembali Gelar Aksi Demo Tuntut Plt. Kepala Sekolah Mundur

Agus Sutopo
Puluhan Wali Murid SDN Juwetkenongo Gelar Aksi Demo Meski Kebijakan Sudah Dibatalkan E1726623221183
Puluhan Wali Murid SDN Juwetkenongo Gelar Aksi Demo Meski Kebijakan Sudah Dibatalkan
banner 120x600
banner 336x280

Sidoarjo – News PATROLI.COM –

Puluhan wali murid SD Negeri Juwetkenongo Kecamatan Porong masih menggelar aksi protes di halaman sekolah meskipun kebijakan yang mereka tolak telah dibatalkan oleh pihak sekolah. Aksi demo tersebut berlangsung Selasa pagi (17/9/2024), dimulai pukul 06.30 WIB, dan menyebabkan terhentinya aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut.

Para pendemo yang mayoritas merupakan ibu-ibu wali murid, memblokade gerbang sekolah dan meliburkan siswa-siswi yang hendak masuk ke sekolah. Mereka menuntut Plt Kepala Sekolah SDN Juwetkenongo untuk segera mundur dari jabatannya terkait kebijakan-kebijakan yang mereka anggap memberatkan, seperti infak Jumat Legi, tabungan wajib, dan sumbangan uang.

David, koordinator aksi, menyatakan bahwa aksi ini dilakukan secara damai demi kepentingan anak-anak mereka. “Kebijakan yang diambil oleh kepala sekolah memang belum terealisasi, namun kami menolak karena tidak ada perundingan dengan wali murid,” ujarnya. David menegaskan bahwa aksi ini merupakan puncak dari kemarahan para wali murid yang merasa kebijakan tersebut tidak melibatkan mereka.

Baca juga : KPU Sidoarjo Gelar Media Briefing untuk Tingkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pilkada Serentak 2024, Sekaligus Permintaan Maaf Pada Puluhan Wartawan

Sementara aksi berlangsung, Plt Kepala Sekolah SDN Juwetkenongo, Sayyidatul Uyun, sedang menghadiri acara peringatan Maulid Nabi 1446 H di SDN Kesambi, karena ia juga sebagai kepala SDN Kesambi sehingga tidak bisa menemui para pendemo. Dalam pernyataannya, Sayyidatul Uyun menjelaskan bahwa kebijakan yang dipermasalahkan sebenarnya telah dibahas dalam musyawarah dengan wali murid, dan karena tidak disetujui, kebijakan tersebut tidak dilaksanakan. Ia juga menyatakan telah mengajukan surat pengunduran diri sebagai bentuk tanggung jawabnya. “Jika memang wali murid tidak berkenan saya menjadi Plt, maka saya sudah mengajukan surat pengunduran diri,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *