Banyuwangi , News PATROLI.COM –
Masih teringat dalam ingatan kita dan di muat dalam media ini beberapa bulan yang lalu, tepatnya hari pada Sabtu (28/6/2025) sekitar pukul 11.00 WIB menyambut datangnya tahun baru Islam 1447 H, kali Badeng menelan 1 korban. Seorang remaja usia 16 tahun, Syahrul Ramdani hayut terseret banjir.
Syahrul Ramadhani (16), remaja asal Desa Sumberbulu, Songgon tengah berboncengan dengan ayahnya, Agus Halim, menggunakan sepeda motor Suzuki Shogun warna biru, keduanya melintas di jalan setapak pinggir Sungai Badeng pada saat itu sedang gerimis.
Berdasarkan konfirmasi dari saksi mata Triyo, Warga Sumberbulu songgon (Pemilik Pom Mini Pertigaan Sumberbulu) yang berhasil koran ini temui, mengatakan. “Saya dibawah mengambil ikan, Korban dengan ayahnya naik sepeda motor di saat itu tanah di pinggir sungai yang akan di lalui sepeda motor dari utara ayah korban itu longsor.
Akibatnya sepeda motor, ayah korban dan korban terperosok dipinggir sungai. Namun ayah korban masih tidak terperosok ke sungai. Waktu saya melihat korban saat itu berrpegangan akar pohon. Saya berusaha menolong mencari tambang untuk menolong korban. Namun ketika saya sudah mendapatkan tambang, korban sudah tidak ada di tempat kejadian (Terbawa hanyut air sungai, red).” Katanya sedih.
Kini kisah tragis terulang lagi, Pada Jumat (5/12/2025) antara pukul 14.30 – 15.00 WIB hujan deras menghuyur wilayah Songgon dan sekitarnya. Akibatnya membuat debit air kali Badeng naik tiga kali lipat. Luapan yang semakin tinggi dan melahap seorang pekerja memecah batu.
Berdasar keterangan saksi Misran, 53 tahun Warga Sumberagung RT 05 RW 06 Sumberbulu (Tetangga) korban menuturkan Kronologi kejadian. “Ponirin (50), warga Dusun Sumberagung RT 05 RW 06, Desa Sumberbulu, sedang memecah batu di tengah sungai dekat proyek PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) Sempol, Dusun Sumberasih, Desa Sumberarum, pada saat itu hujan deras menghuyur Kecamatan Songgon, sehingga debit air Sungai Badeng melonjak 3 kali lipat” katanya terbata-bata.
Misran menambahkan, Pukul 14:30 -15:00 luapan Sungai Badeng terjadi banjir bandang, Ponirin yang sedang memecah batu, sudah diperingatkan Aji Maulana Subangkit (27 tahun) keponakan Ponirin, untuk menyelamatkan diri naik keatas Sungai.Namun Ponirin bersikokoh dan sempat berpegangan pada batu besar.
Karena air semakin besar/ banjir bandang, Ponirin yang berpegangan batu, terseret oleh gelombang air dan hanyut terbawa air.
Hingga barita ini ditulis upaya Pencarian korban, Tim gabungan TNI, Polri, BPBD, beberapa relawan termasuk Nursius Mulyadi, Anggota BP3RI dan warga mulai Jumat, 05/12/2025 hingga Sabtu (6/12/2025) siang 11:30 WIB, menyisiri Sungai Badeng jenazah Ponirin belum ditemukan..**IR Rogojampi










