banner 700x256

Keluarga Hadi Purwanto dan Warga Banjarsari Istiqomah Gelar Khotmil Qur’an serta Do’a Bersama di Makam Mbah Sentono

Kyai Hasan Mathori Ulama kharismatik Dusun Banjarsari saat menyampaikan tauziahnya
banner 120x600
banner 336x280

Mojokerto, News PATROLI.COM –

Tidak terasa sudah 19 bulan berlalu warga Dusun Banjarsari, bersama para Tokoh masyarakatnya dan para Jurnalis secara istiqomah (rutin) sebulan sekali diawal bulan mengikuti kegiatan keagamaan atau syiar agama yang diwarnai dengan Pembacaan Sholawat, Khotmil Qur’an dan Do’a Bersama serta Kenduri, Tumpeng yang diimunisasi oleh Keluarga besar Hadi Purwanto, ST., SH., MH, yang diisi dengan ceramah agama oleh Kyai Mathori Hasan, Minggu siang (07 /12 /2025) di Aula terbuka Makam Umum Dusun Banjarsari (Eyang Temenggung Soekarto Widjoyono / Mbah Sentono) di Dusun Banjarsari Desa Kedunglengkong Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto.

Ditempat yang sama, Penanggungjawab Kegiatan Khotmil Qur’an dan Pembaan Sholawat dan manaqib di Makam Mbah Sentono Hadi Purwanto, SH, MH yang akrab disapa Mas Hadi ini mengatakan, bahwasanya kegiatan rutin Khotmil Qur’an dan Do’a Bersama ini merupakan sarana warga Banjarsari yang ingin berbakti kepada orang tua dan para leluhurnya.

Mas Hadi juga mengatakan bahwa tidak gampang untuk mengajak masyarakat untuk berbuat kebaikan apa lagi sampai Istiqomah dan sudah berjalan 19 bulan ini. ” Informasi ini perlu kami sampaikan kepada publik, bahwa kegiatan Rutin keagamaan yang secara Istiqomah ini kami selenggarakan tidak ada muatan politik atau kepentingan apa–apa, ini murni sebuah ibadah kita kepada Allah SWT, di Majelis ini kita bersama sama belajar ikhlas mencari Ridho Alloh SWT, ‘ tegas Mas Hadi Didampingi tokoh masyarakat H. Ismail Pribadi, serta keluarganya.

Keluarga Hadi Purwanto Poto bersama Tokoh masyarakat Dusun Banjarsari dan para Jurnalis yang mengikuti Majelis Sholawat, Dzikir dan Do’a Bersama di Makam Mbah Sentono

Dijelaskan Mas Hadi yang juga menjabat sebagai Direktur LBH Djawa Dwipa dan LKH Barracuda ini bahwa kegiatan rutin ini merupakan wadah Belajar untuk berbuat baik kepada sesama dan giat ini bisa bermanfaat bagi orang lain. ” Kita disini sama sama belajar untuk mensyukuri nikmat Allah SWT, dan Alhamdulillah, Kegiatan ini sudah 19 bulan berlalu, semua ini laksanakan bersama keluarga dan Warga Dusun Banjarsari yang ingin ngaji bareng dan berdoa bersama, dilakukan semata -mata karena Lilahi Taala, demi Akhirat kelak, karena semua yang bernyawa pasti akan mati, dan kematian itu nantinya akan dimintai pertanggungjawaban kita dihadapan Alloh SWT, Karena akhirat itu nyata, ” lanjut Mas Hadi.

Mas Hadi pun mengatakan. ” Makanya kita selalu belajar Ikhlas hanya Semata -mata karena Alloh SWT, dan tidak ada niat yang macam -macam atau kepentingan politik sedikitpun di dalamnya, ” lanjut Mas Hadi.

Baca juga :  Moeljadi Dipilih Kembali Menjadi Ketua DPD PAN Kota Mojokerto Periode 2025 - 2030 Pada Musda ke - VI

Mas Hadi mengatakan kita kalau melakukan kebaikan harus selalu Istiqomah, Sebab Istiqomah adalah fondasi untuk terus berada di jalan Allah.” Syiar agama pun menjadi bagian dari ikhtiar kita mengajak masyarakat memahami dan mencintai ajaran Islam,” ucap Mas Hadi lagi.

Mas Hadi juga mengingatkan tentang kewajiban berbakti kepada orang tua dan leluhur yang telah wafat, baik dengan doa maupun meneruskan kebaikan yang ditinggalkan yang perlu kita teruskan.

Giat Manaqib Syech Abdul Qadir Jailani, yang diwarnai dengan pembacaan Sholawat Al-Banjari oleh Group Selawat “Al-Haddad Djawa Dwipa ” ini dilanjutkan dengan penyampaian prakata oleh Penasihat kegiatan, Ustaz Mukid yang menyampaikan bahwa terselenggaranya Khotmil Qur’an hingga putaran ke-19 merupakan pertolongan Allah SWT dan buah dari keikhlasan jamaah.

“Kalau tidak diniati kuat dan ikhlas, mustahil bisa istiqomah hadir. Jangan menilai siapa yang memimpin kegiatan, tetapi luruskan niat hanya karena Allah,” tegas Ustadz Mukid.

Sementara itu Penceramah agama Kyai Hasan Mathori, dalam tauziahnya mengajak seluruh jamaah rutin ngaji bareng ini mendoakan korban banjir di Aceh dan banjir -banjir di ditempat lainnya.

“ Dalam majelis yang penuh Barokah ini, Kami turut Berdukacita atas musibah banjir yang melanda saudara saudara kita di Aceh. Semoga yang meninggal mendapat surga tanpa hisab, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Musibah adalah ujian dari Allah,” ucap Kyai Mathori.

Dalam tauziahnya Kyai Hasan Mathori juga menjelaskan bahwa Sholawat, Dzikir, serta Doa bersama merupakan ikhtiar untuk menjaga diri dari musibah.

Dilain pihak, Kyai Hasan Mathori juga menyinggung minimnya perhatian dari Pemerintah Desa Kedunglengkong terhadap kegiatan keagamaan di Makam Mbah Sentono ini.

“ Kita semua patut prihatin, dan bertanya – tanya, kenapa Pj. Kepala Desa Kedunglengkong tidak pernah hadir di Majelis ini. Entah tidak tahu atau tidak mau tahu. Sebab kegiatan keagamaan ini murni untuk bekal kita diakhirat kelak. Jangan sampai kita mengingkari nikmat Allah, dan jangan sampai kita tidak punya bekal untuk akhirat nanti, Sebab semua yang bernyawa akan mati, dan kematian kita akan dimintai pertanggungjawaban kepada Allah SWT ” pesan Kyai Hasan Mathori. ( Rin  )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *