“Ada tiga strategi yang diterapkan untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem di Kota Mojokerto, pertama dengan mengurangi beban pengeluaran, kedua peningkatan pendapatan dan yang ketiga adalah penghapusan kantong kemiskinan,” terang sosok yang akrab disapa Mas Pj ini.
Lebih lanjut Ia menerangan untuk mengurangi beban kemiskinan pemkot telah menyalurkan berbagai bantuan bagi masyarakat. “Selain menyalurkan bantuan rutin seperti BPNT APBD, juga layanan kesehatan gratis melalui JKN/PBID, kami juga terjun langsung dalam program Bhakti Sosial yang bersinergi dengan Baznas Kota Mojokerto, setiap hari memberikan bantuan secara langsung berupa bahan pokok untuk warga kurang mampu, tambahan makanan untuk anak stunting dan bantuan biaya pendidikan untuk anak yatim,” lanjutnya.
Sinergi dan kolaborasi juga dilakukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan memberikan berbagai pelatihan yang juga diampu oleh berbagai perangkat daerah.
“Untuk pelatihan kita juga telah mengadakan berbagai jenis pelatihan yang diampu oleh berbagai OPD mulai dari usaha kuliner sampai dengan ekraf. Dimana dari pelatihan tersebut dapat menjadi peluang usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat,” imbuh Mas Pj.
Ia menambahkan untuk mengurangi kantong kemiskinan pemerintah juga telah memberikan bantuan bedah rumah. Setidaknya setiap tahun Pemkot Mojokerto menganggarkan 100 rumah untuk mendapatkan bantuan Bedah Rumah Swadaya.
“Meski saat ini Kota Mojokerto diestimasikan sudah tidak ada kemiskinan ekstrem, tentu upaya-upaya ini akan terus kita lakukan sehingga ke depan keluarga yang telah keluar dari kemiskinan ekstrem ini tidak kembali lagi dan perekonomiannya terus membaik dan semuanya bisa sejahtera,” pungkasnya. (Kartono)