Lebih lanjut Osman menjelaskan paham radikalisme biasanya terselubung, atau tidak dilakukan terangan-terangan dalam menyebarkan pahamnya, sehingga dibentuk kelompok-kelompok tertentu untuk menyebarkannya.
“Sehingga kita sampaikan ke masyarakat, kalau ada kelompok-kelompok pengajian yang tertutup dengan orang lain, misalnya dia mengadakan pengajian tapi ditutup pintunya semuanya ini perlu dicurigai, karena Islam itu harus disyiarkan, harus dipahami oleh semua orang, tak boleh disembunyi-sembunyikan,” imbaunya.
Menurut Kasi Humas Penyebab munculnya paham radikalisme sebagian besar karena pemahaman agama yang setengah-setengah, dan bukan belajar dari ahlinya, “Dia hanya percaya dengan seseorang yang langsung diserap oleh fikirannya, sehingga terjadi pencucian otak. Setelah ada pencucian otak, dia tidak mau lagi menerima yang lain, bahkan gurunya itu sudah dianggapnya seperti nabi. Apa yang diperintahkan oleh gurunya itu dia sudah tahan mati dia akan menjalankannya,” ujarnya.
Kita Selaku Bangsa yang baik tidak mudah percaya dengan paham – paham yang dapat merusak keutuhan NKRI.pubgkasnya. (Ony)