“Berarti sekitar Rp5,3 – Rp5,4 miliar untuk tahap pertama. Masih dipertimbangkan belanja di sini atau di sana, tapi nampaknya akan belanja di sana.”
Selain itu, Baznas tengah menjajaki kemungkinan pendirian pos komando (posko) Palestina di Mesir. Menurut rencana posko itu akan diakomodir oleh para mahasiswa Indonesia di sana.
“Kami menjajaki apakah kami perlu kerja sama dengan teman-teman mahasiswa di sana membuka posko di mesir, karena banyak permintaan. Setahu kami saat ini bantuan-bantuan itu hanya bisa melalui Rafah dan Mesir, melalui Yordanian belum bisa,” ujar Noor.
Sementara itu, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim menjelaskan perihal sumbangan melalui MUI. Diungkapkan, dana diseragkan pada Baznas sebanyak Rp23 miliar dihimpun sejak 2019.
Kala itu direncanakan dana akan digunakan untuk pembangunan rumah sakit Indonesia di Hebron, Tepi Barat. Tapi, sambungnya, mengalami kendala teknis birokrasi sehingga dana itu lama tersimpan di MUI.
“Sekarang, karena alasan kedaruratan, kemanusiaan dan kemaslahatan! dana itu dialihkan untuk dana kemanusiaan di Palestina. MUI daerah menyerahkan hampir Rp1 miliar, mungkin hari ini terus bertambah dan akan kita salurkan melalui baznas,” ujarnya. (Red)