Sidoarjo – News PATROLI.COM –
Pemerintah Desa Kemangsen, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, menegaskan komitmennya melindungi generasi muda dari ancaman narkoba dan HIV/AIDS melalui kegiatan Sosialisasi Pencegahan Narkoba dan HIV/AIDS sejak dini yang digelar di Balai Desa Kemangsen, Sabtu malam (20/12/2025).
Kegiatan tersebut terlaksana atas kolaborasi Pemerintah Desa Kemangsen bersama Karang Taruna dan GP Ansor Desa Kemangsen, dengan menghadirkan narasumber kompeten dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sidoarjo serta Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Al Kholiqi Rehabilitasi Sosial Pecandu Narkoba.
Sosialisasi ini dihadiri unsur Pemerintah Desa Kemangsen, Bhabinkamtibmas, Babinsa, pemuda Karang Taruna, GP Ansor, serta masyarakat setempat.
Kegiatan berlangsung interaktif dan sarat edukasi, khususnya bagi kalangan remaja sebagai kelompok paling rentan terhadap pengaruh penyalahgunaan narkoba dan perilaku berisiko.
Ketua GP Ansor Desa Kemangsen, Muhammad Furqon, dalam sambutannya menekankan pentingnya kesadaran kolektif seluruh elemen masyarakat dalam memutus mata rantai peredaran narkoba di lingkungan desa.

“Alhamdulillah, malam ini kita dapat melaksanakan sosialisasi pencegahan narkoba dan HIV/AIDS sejak dini. Semoga kegiatan ini memberikan dampak positif bagi generasi muda Desa Kemangsen agar terhindar dari bahaya narkoba,” ujarnya.
Sementara itu, narasumber dari BNNK Sidoarjo, Yusuf Rizal, S.H., mengingatkan bahwa narkoba tidak hanya berdampak pada kecanduan dan kematian, tetapi juga merusak mental, emosi, dan masa depan generasi muda. Ia juga menyoroti faktor lain dalam kehidupan sehari-hari yang berpotensi menimbulkan kecanduan.
“Selain narkoba, ada kebiasaan lain yang tidak kalah berbahaya, seperti penggunaan gadget berlebihan, konsumsi makanan instan, serta minuman berwarna yang dapat memicu ketergantungan. Al-Qur’an telah menyebutkan makanan sehat seperti pisang dan anggur, namun banyak pemuda justru memilih rasa buatan, bukan buah aslinya,” jelasnya.
Yusuf menambahkan, penyalahgunaan zat adiktif kerap menyebabkan gangguan mental, emosi tidak stabil, hingga hilangnya kesadaran diri. Melalui sosialisasi ini, ia berharap generasi muda mampu menjadi garda terdepan dalam pencegahan dan tumbuh menjadi pribadi yang cerdas serta tangguh, tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan YPP Al Kholiqi Rehabilitasi Sosial Pecandu Narkoba Sidoarjo, H. Abdul Kholiq atau yang akrab disapa Gus Choliq, memaparkan metode rehabilitasi yang diterapkan di lembaganya, sekaligus berbagi pengalaman nyata proses pemulihan para pecandu.
“Di YPP Al Kholiqi, kami menerapkan beberapa metode penyembuhan, seperti gurah mata, gurah hidung, dan gurah mulut untuk detoksifikasi racun dalam tubuh. Pasien juga menjalani terapi rendam dini hari, berjemur pagi hari, serta pembinaan spiritual melalui sholat lima waktu,” terangnya.
Gus Choliq mengungkapkan, sebagian besar pasien yang menjalani rehabilitasi merupakan rekomendasi dari Polres, BNNK dan juga mandiri. Bahkan, terdapat testimoni mantan pecandu yang kini telah pulih, kembali bekerja, dan hidup normal di tengah masyarakat.
“Alhamdulillah, dari yang awalnya kecanduan, sekarang sudah normal dan bebas narkoba. Salah satunya bahkan hadir di tengah-tengah kita malam ini. Ini bukti bahwa rehabilitasi bisa berhasil,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mendukung proses pemulihan, dengan tidak menjauhi para pecandu, melainkan merangkul mereka agar dapat kembali diterima di lingkungan sosial. Kolaborasi antara keluarga, aparat kepolisian, lembaga rehabilitasi, dan masyarakat dinilai menjadi kunci keberhasilan pencegahan penyalahgunaan narkotika.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, Pemerintah Desa Kemangsen berharap tumbuh kesadaran bersama dalam mencegah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS. Dengan demikian, generasi muda Desa Kemangsen diharapkan dapat tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing demi mewujudkan masa depan desa yang lebih baik. (Gus)
















