Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Beri Arahan Ratusan Bintara dan Tamtama Remaja, Kapolda Jateng Wanti-wanti Soal Pengamanan Pemilu

Marsudi
Gambar WhatsApp 2024 01 11 Pukul 17.45.24 43178fa4 E1704980534602
banner 120x600
banner 336x280

Semarang – News PATROLI.COM –

Menjadi polisi tidak hanya jalan profesi hidup, namun sebuah pengabdian. Demikian pesan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat memberikan arahan kepada para Bintara dan Tamtama Baru Lulusan Gelombang II TA 2023 di Gedung Serbaguna Akpol pada Kamis, (11/1/2024) pagi.

Kegiatan Pengarahan Kapolda Jateng Kepada Bintara dan Tamtama Baru Lulusan Gelombang II TA 2023 turut dihadiri oleh PJU Polda Jateng dan para Kabag SDM polres jajaran. Dihadapan 808 Bintara dan Tamtama Polri yang baru dilantik akhir Desember 2023 kemarin, Kapolda memberikan pengarahan sebagai bekal dan pedoman mereka menghadapi tantangan tugas di wilayah nantinya.

Mengawali sambutannya, Kapolda menyebut bahwa para Bintara dan Tamtama baru tersebut adalah representasi Polisi Polda Jawa Tengah di masa datang. Dengan terpilih dari yang terbaik, memunculkan suatu kebanggaan dan diharapkan menjadi sosok polisi yang berperilaku terpuji.

“Dari seluruh putra putri Jawa Tengah, Anda adalah manusia terpilih diantara yang terbaik. Jadilah kebanggaan bagi kedua orang tua serta masyarakat sekitar dengan menjadi polisi yang berperilaku terpuji,” ujar Kapolda

Baca juga : Babinsa Jamberejo Koramil Kedungadem Bojonegoro Berikan Pengamanan Jalan Sehat

Menjadi anggota Polri, lanjutnya, mereka mengalami perubahan dari orang sipil menjadi sosok yang di dadanya terpatri Tri Brata dan Catur Prasetya. Menjadi polisi tidak hanya jalan profesi hidup, namun sebuah pengabdian. Dengan memiliki sikap pengabdian, maka akan terhindar dari sifat Adigang, Adigung, Adiguna (menyombongkan kekuatan, kekuasaan, dan kepandaian yang dimiliki).

“Setiap sikap perilaku penampilan Anda adalah hukum, oleh karena itu jaga sikap tutur kata dan perilaku Anda di wilayah penempatan. Ingat jatidiri masing-masing sebagai anggota Polri.

Wilayah penugasan pertama para anggota polri, lanjut Kapolda, diibaratkan hutan belantara yang penuh bahaya dan binatang buas dalam bentuk tantangan dan godaan. Tantangan dan godaan tersebut adakalanya ditularkan dari senior yang bersikap tidak terpuji sehingga tidak perlu dicontoh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *