Apabila masa ini tidak dimaksimalkan dengan baik oleh para orang tua, tumbuh kembang anak akan tertinggal dan kalau sudah tertinggal di masa ini, akan sulit dikejar. Stunting juga merupakan salah satu dampak yang terjadi apabila orang tua abai terhadap 1000 HPK.
Anak yang stunting pada saat dewasa juga akan memiliki kecerdasan yang kurang dan berpotensi untuk sering terkena penyakit.
Mengingat pentingnya pengasuhan di masa 1000 HPK, Yuni menutup sambutannya dengan mengajak 900 keluarga baduta dan balita yang hadir untuk betul-betul belajar pengasuhan. Datang ke kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) merupakan salah satu solusinya.
“Di kelompok BKB, Bapak/Ibu bisa belajar pola asuh yang baik kepada anak, terutama Balita dan Baduta. Di dalam BKB juga ada Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH). Jadi, bagi Bapak/Ibu yang ingin menjadi orang tua hebat dan memiliki anak-anak yang berkualitas, ayo ke BKB,” ujar Yuni.
Sejalan dengan itu, Abidin juga menegaskan bahwa penanganan stunting itu sangat penting. Apabila orang tua tidak paham tentang pengasuhan, generasi berikutnya tidak akan tertangani dengan baik, salah satunya menyebabkan stunting.
Bayi yang diasuh oleh orang tua yang paham pengasuhan, hasilnya akan berbeda dengan orang tua yang tidak paham.
Sebelum membuka kegiatan secara resmi, Abidin mengajak seluruh peserta yang hadir untuk bergotong royong mengatasi stunting.
“Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu semua, ayo kita bergotong royong mengatasi stunting. Tugas kita adalah setelah pulang dari kegiatan hari ini, menyalurkan pengetahuan kita ke orang-orang di sekitar kita,” ujar Abidin menutup sambutannya.
Setelah pembukaan, seluruh peserta menerima 3 (tiga) materi. Materi pertama ialah Penerapan 8 Fungsi Keluarga di masa 1000 HPK yang disampaikan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur. Materi selanjutnya ialah Optimalisasi Stimulasi Tumbuh Kembang Fisik dan Otak pada 1000 HPK yang disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Iffa Ahsanur Rasyida, Sp.A.
Sementara materi ketiga adalah Stimulasi Perkembangan Kemampuan Menolong Diri Sendiri dan Tingkah Laku Sosial yang disampaikan oleh psikolog, Alif Robath, S.Psi. Melalui seluruh materi ini diharapkan peserta dapat menjadi agen di wilayah masing-masing untuk mencegah terjadinya bayi terlahir stunting di Jawa Timur, khususnya di kabupaten Bojonegoro. (Red)