Sidoarjo – News PATROLI.COM –
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprakirakan cuaca ekstrem dan dampak El Nino akan bertahan hingga akhir bulan Oktober ini.
Jawa Timur masih terselimuti oleh badai el nino belum lagi cuaca ekstrem yang disebabkan di tengah musim kemarau. Hal tersebut menyebabkan potensi pertumbuhan awan yang rendah.
Koordinator Bidang Observasi BMKG Juanda, Rendy Irawadi mengatakan sebagian besar wilayah Jawa Timur hampir tidak tertutup oleh awan. Menurutnya, tidak adanya hujan menyebabkan kurangnya kelembapan udara.
“Kelembaban nya itu rendah dan cenderung kering. Jadi yang dirasakan masyarakat ini cuacanya sangat panas,” kata Rendy, Rabu (4/10).
BMKG memperkirakan badai el nino akan hilang pada bulan November. Karenanya akan masuk musim penghujan. Kondisi panas, disebabkan posisi matahari yang berada pada garis ekuator.
“Prakiraan di bulan Oktober ini sudah mulai melemah dan kemudian di bulan November nanti sudah mulai turun hujan,” tutur Rendy.
BMKG memperkirakan, berdasarkan data 30 tahun terakhir suhu maksimum di Oktober berada di sekitar 37 derajat celcius. Terutama pada wilayah perkotaan dan pesisir pantai. (Red)
