Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Buka DiLA 2024, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono Minta Pejabat Eselon II Jatim Tanggap Bencana

Favicon
Buka DiLA 2024 Sekdaprov Adhy Karyono Minta Pejabat Eselon II Jatim Tanggap Bencana E1706322921204
Buka DiLA 2024, Sekdaprov Adhy Karyono Minta Pejabat Eselon II Jatim Tanggap Bencana. | Foto: Ist
banner 120x600
banner 336x280

Surabaya – News PATROLI.COM –

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus menyiapkan serta membekali pejabat Eselon II dengan kesiagaan dan tanggap bencana, salah satunya melalui pendidikan dan latihanDisaster Leadership Academy(DiLA) tahun 2024, di Wanawisata Coban Rais, Kota Batu, Jumat (26/1/2024).

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim), Adhy Karyono dalam sambutannya dipembukaanDisaster Leadership Academy2024 mengatakan, seorang pemimpin harus memiliki kesadaran dan kepedulian akan bencana. Hal ini karena pemimpin menjadi ujung tombak dalam mengeluarkan kebijakan yang berkaitan dengan pencegahan atau mitigasi bencana.

“Jika dalam kondisi normal atau biasa, kita mudah dalam melaksanakan koordinasi dan komunikasi kegiatan, tapi bagaimana kita bisa mengatur dalam keadaan bencana dimana jaringan komunikasi terputus, fasilitas rusak, dan keadaan carut marut,”ujarnya.

Dikatakannya pemimpin harus mempunyaisense of crisis, Kepedulian dan empati dalam menangani suatu bencana. “Oleh karena itu kita berharap, setelah DiLA ini selesai, seluruh JPT Pratama bisa menjadi role model dalam penanganan bencana,” kata Sekdaprov.

Baca juga : Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda Gelar Konsolidasi Tim Pemenangan Jawa Timur Risma-Gus Hans Dengan Loyalis Ra Imam

Dalam penanganan bencana, kata Sekda Adhy Karyono, terdapat empat siklus penanggulangan diantaranya tahap pencegahan dan mitigasi, tahap kesiapsiagaan, tahap tanggap darurat, serta tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Menurutnya, pemimpin harus selalu mengambil peran dalam keempat siklus tersebut.

Pada tahap pencegahan dan mitigasi, pemimpin harus mampu memetakan wilayah-wilayah yang rawan akan bencana.”Jadi kita harus bisa mengidentifikasi, memetakan di wilayah ini bencana yang sering dihadapi apa, misalnya banjir bandang. Kemudian dicari solusinya, karena bencana itu ada tiga, bencana alam, bencana sosial dan bencana akibat ulah manusia,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *