Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro Nanang Dwi Cahyono menjelaskan, materi berkaitan big issue terkait literasi digital cerdas bermedia sosial. Program edukasi ini akan terus berlanjut baik pada kalangan pendidikan maupun umum.
“Ini merupakan kegiatan kedua setelah di SMAN 1 Bojonegoro. Saya berpesan, siswa-siswi SMAN 3 Bojonegoro kelas 12 mampu menjadi agen-agen pejuang penangkal berita HOAX dan menyebarkan pengetahuan untuk bijak bermedia sosial,” pungkasnya.
Sementara itu, Kasubsi PID (Pusat Informasi Data) Multimedia Humas Polres Bojonegoro Aipda Malik mengimbau untuk tidak selalu membagikan aktivitas sehari-hari di media sosial. Selain itu juga memberikan pengetahuan cara menghindari hoax. Yaitu, dengan baca, tanya, cek, dan pastikan kebenaran berita.
“Selain itu laporkan. Bisa lewat Matur Pak Kapolres di nomor 0813-3366-2227,” ujarnya.
Dalam kesempatan sama Kasdim 0813 Bojonegoro Mayor Inf I Putu Gede Widarta menjelaskan adanya media sosial menjadikan berita bohong secara mudah tersebar. Untuk itu pentingnya siswa-siswi harus proaktif dalam menangkal berita hoax.
“Ingat, hoax itu bersifat disintegrasi (perpecahan) bangsa. Pesan saya jangan terlibat dalam penyebaran informasi hoax,” imbuhnya.
Hadir Kepala Cabang Pendidikan (Kacabdin) Provinsi Jatim Wilayah Bojonegoro-Tuban Adi Prayitno, Kepala Sekolah SMAN 3 beserta guru, serta tamu undangan. (eko/*)