Dadan menambahkan bahwa BPBD Bondowoso berusaha mensinergikan berbagai elemen yaitu; pemerintah, masyarakat, dan pengusaha agar bisa terwujud masyarakat Bondowoso yang tanggap, tangkas, dan tangguh dalam menghadapi bencana.” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Sekolah SD Negeri Selolembu Catur Mega Sofianto, SPd., menyampaikan, disamping melakukan aksi peringatan oleh guru, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada siswa terkait pasca bencana.
“Jadi kepada siswa, kita fokuskan penanganan pasca bencana. Tahun lalu kita sudah melakukan pengenalan dan sosialisasi tentang pembuatan tenda serta memasak dalam keadaan darurat,” ujar Catur sapaan akrabnya.
“Saat terjadi bencana banjir di wilayah Ijen pada bulan Februari 2023 kemarin, tenaga pendidik SDN Selolembu turut serta membantu warga terdampak bencana.
“Kita ingin membuktikan bahwasanya kita menjadi sekolah tanggap bencana bukan hanya sekedar verbalisme saja, namun disertai dengan aksi,” paparnya.
Kepala Sekolah (KS) SDN Selolembu, Catur Mega Sofianto, SPd., berharap, dengan dikukuhkanya Kesiapsiagaan Bencana semakin memberikan kesadaran bagi masyarakat bahwa bencana menjadi urusan bersama, yang membutuhkan kepedulian dan harus ditangani sejak dini.
“Disamping itu, kita harus mempersiapkan diri sedini mungkin jika terjadi bencana,” pungkasnya.
(Dik)