“Pembuatan pestisida nabati ini akan mengurangi penggunaan pestisida kimia yang harganya cukup tinggi, sehingga biaya operasional bisa ditekan dan petani bisa mendapat hasil pertanian yang lebih menguntungkan,” katanya.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Eni Rustianingsih menjabarkan beberapa faktor sehingga Pemkab Sidoarjo mengadakan pelatihan ini adalah dampak El Nino, menurunnya tenaga kerja muda di sektor pertanian, mahalnya harga pestisida kimia, serta upaya peningkatan pertanian yang berwawasan lingkungan.
“Selain El Nino yang menyebabkan penurunan produksi, juga selama ini tenaga petani di Kabupaten Sidoarjo masih import dari daerah lain, sehingga peralihan manual ke mesin ini sangat membantu dalam proses tanam hingga pemeliharaan panen mampu menghemat sebesar 10 hingga 15 persen dari biaya operasional,” katanya.
Eni juga mengatakan peralihan pestisida dari kimia ke nabati ini selain hemat biaya operasional juga aman untuk di konsumsi oleh manusia karena dari bahan-bahan alami.
“Penggunaan pestisida nabati ini lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Sekedar informasi, pelatihan alsintan dan pelatihan tematik pestisida nabati ini diikuti oleh petani yang ada di 18 Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo dengan 3 tahap, masing-masing tahap pelatihan diikuti oleh 6 Kecamatan.
Selain pelatihan, Pemkab Sidoarjo juga memberikan sebanyak 517 pompa BBG kepada gabungan petani yang ada di 18 Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo.(Ags/MW)