Gus Muhdlor mengatakan perbedaan itu sebuah kodrat. Akan tetapi menyikapi perbedaan dengan baik merupakan kebijaksanaan. Meski berbeda namun saling menghargai adalah hal indah yang harus dijaga. Oleh karena ia yakin Kabupaten Sidoarjo dapat menjadi kabupaten percontohan dalam hal toleransi.
“Saya mengajak bersama untuk menjaga kerukunan ini sehingga tidak akan mudah diadu domba antara satu dengan yang lainya,”ajaknya.
Dalam kesempatan ini pula Gus Muhdlor mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas peran serta umat Hindu Sidoarjo pada acara 1 Abad NU. Atas kontribusi umat Hindu, puncak 1 abad NU kemarin dapat sukses. Hal seperti ini tidak terlepas dari toleransi semua umat agama. Ia berharap umat Hindu dapat terus memberikan warna bagi pembangunan Sidoarjo. Umat Hindu dapat menjadi satu keutuhan untuk saling menguatkan satu sama lainnya.
“Terlihat begitu indahnya toleransi di Sidoarjo dari perhelatan peringatan 1 Abad NU beberapa waktu yang lalu dimana bukan hanya dari NU, Muhammadiyah, LDII yang masuk, akan tetapi dari umat Kristen, Protestan, umat Hindu dan Budha masuk semuanya, guyub rukun,”sampainya.
Sementara Kepala Rumah Tangga Pura Jala Siddhi Amarta Ketut Arbana menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas kehadiran nupati Sidoarjo pada rangkaian perayaan Nyepi tahun Saka 1945 tahun 2023. Dikatakannya kehadiran Gus Muhdlor membawa semangat umat Hindu untuk ikut membangun Kabupaten Sidoarjo.
“Semoga di kegiatan-kegiatan berikutnya, bapak bupati masih berkenan hadir di setiap kegiatan umat Hindu yang ada di Kabupaten Sidoarjo,”harapnya. (Ags/MW)