Pria yang akrab dipanggil Wiwid itu mengatakan akan ada revitalisasi Pasar Kedungrejo sebelum ekspansi itu dilakukan. Awal tahun ini revitalisasi itu dikerjakan. Harapannya agar segera terwujud pembangunan Grosir Sayur Pasar Porong ke dua di wilayah Sidoarjo Utara itu.
“Di tahun 2024 kita berharap Grosir Sayur Pasar Porong 2 ini segera dibuka, keberadaannya akan kita branding agar warga Sidoarjo dan warga Jawa Timur mengetahui keberadaan Grosir Sayur Porong ke dua ini,”ujarnya.
Wiwid mengatakan ada 1.500 stan penjual yang ada Pasar Kedungrejo. Menurutnya dengan jumlah stan tersebut sangat potensial mengangkat perekonomian warga Sidoarjo. Oleh karenanya ia berharap warga Sidoarjo dapat memanfaatkannya untuk mengais rezeki sebagai pedagang.
“Saat ini yang sudah mendaftar hampir 80 orang pedagang sayur dan saat ini hanya 30 pedagang yang menempati Pasar Kedungrejo, dan Pasar Kedungrejo ini akan kita pusatkan sebagai grosir sayur untuk memancing masyarakat disitu agar perekonomian warga Sidoarjo meningkat,”ucapnya.
Wiwid yakin keberadaan Grosir Sayur Pasar Porong 2 nanti mampu meningkatkan perekonomian daerah. Pasalnya keberadaannya sangat strategis dengan daerah penyanggah ibu kota Provinsi Jatim. Apalagi menurutnya imej Pasar Porong sebagai pusat grosir sayur di Sidoarjo sudah menyebar seantero raya. Tidak hanya warga Jawa Timur saja namun juga warga di luar Jatim.
“Keberadaan Grosir Sayur Porong ini ternyata luar biasa karena bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan warga Sidoarjo maupun warga Jawa Timur tetapi juga provinsi-provinsi lainnya, hal ini potensial untuk diperluas dengan membangun Grosir Sayur Porong 2 yang akan menempati Pasar Kedungrejo,”ucapnya.
Ketua Paguyuban pedagang Grosir Sayur Pasar Porong Khoirul Wazid bersyukur dapat menempati tempat yang baru. Kondisi Grosir Sayur yang ditempati sekarang jauh berbeda dengan tempat yang lama. Jauh lebih bersih dan tertata rapi. Sejak pindah, ia dan anggotanya juga merasakan peningkatan penjualan.
“Kami bersyukur dapat pindah ke tempat ini, selain bersih, stan penjualan kami juga tertata rapi, saya dan teman-teman pedagang lainnya juga merasa omzet penjualan kami meningkat semenjak pindah ke Grosir Sayur Porong ini,”ucapnya.
Khoirul juga berharap Pemkab Sidoarjo terus melakukan pendampingan kepada para pedagang Grosir Sayur Porong. Hal itu sangat dibutuhkannya agar keberadaan pedagang seperti dirinya bisa terus bertahan. Ia juga ungkapkan harapannya akan pelatihan eksport dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sidoarjo. Pasalnya permintaan sayuran di Grosir Sayur Porong ini tidak hanya datang dari Indonesia saja. Namun juga pernah ada permintaan dari negara Vietnam.
“Pendampingan pemerintah daerah sangat kita butuhkan, kita juga berharap ada pelatihan eksport sayuran karena permintaan dari negara lain pernah kita terima,” ujarnya.(Ags/MW)