Sidoarjo – News PATROLI.COM –
Bupati Sidoarjo H. Subandi melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada proyek pembangunan Double Deck Parking di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Jumat (5/12/2025). Sidak dilakukan untuk memastikan kualitas pekerjaan sekaligus mencocokkan progres pembangunan dengan jadwal kontrak yang akan segera berakhir.
Dalam peninjauan langsung di lapangan, Bupati Subandi mendapati sejumlah ketidaksesuaian konstruksi. Mulai dari kualitas pengecoran yang dinilai kurang maksimal, penggunaan material yang tidak sesuai standar, hingga lemahnya pengawasan dari pihak konsultan.
“Kalau melihat kondisi di lapangan, saya sebagai pimpinan daerah merasa kurang puas. Beton itu perlu penyangga yang benar, dan tripleks tidak boleh dipakai dua kali. Tetapi yang saya lihat, tripleks bekas masih digunakan. Banyak cor-coran yang masih mentah,” tegasnya.
Bupati juga menyoroti kesesuaian laporan deviasi pekerjaan dengan kondisi lapangan. Ia mempertanyakan klaim pelaksana proyek yang menyebut deviasi hanya -8%. Menurutnya, progres yang ada masih jauh dari target akhir.
“Kalau melihat kenyataannya yang ndak karu-karuan itu tidak mungkin deviasi hanya -8%. Dalam agenda kita itu -23% dengan waktu tinggal sekitar 15 hari,” lanjut Subandi.
Atas temuan tersebut, Subandi meminta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) RSUD R.T. Notopuro dan konsultan pengawas untuk memperketat pengawasan serta memastikan seluruh pekerjaan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB). Ia menegaskan Pemkab Sidoarjo tidak akan segan memberikan sanksi tegas bagi kontraktor yang dinilai tidak profesional.
“Kalau nanti tidak selesai, ya blacklist dan harus diberikan nilai merah,” tegasnya.
Direktur RSUD R.T. Notopuro, dr. Atok Irawan, turut menjelaskan bahwa pembangunan Double Deck Parking merupakan kebutuhan mendesak untuk mengatasi keterbatasan lahan parkir yang selama ini menjadi keluhan masyarakat. Dengan dua lantai, fasilitas tersebut ditargetkan mampu menampung 125 unit mobil sehingga dapat meningkatkan kenyamanan pasien maupun pengunjung. Ia menyebut pihak kontraktor telah diminta menambah sekitar 60 pekerja untuk mengejar ketertinggalan progres.
Bupati Subandi berharap pembangunan yang menelan anggaran Rp 23 miliar ini dapat diselesaikan tepat waktu serta memenuhi standar mutu. Ia menekankan bahwa peningkatan kualitas pelayanan kesehatan harus didukung fasilitas yang aman dan layak, demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Sidoarjo. (Gus)
















