Selian itu, terlihat juga tulisan, cewek, ‘BBM naik bang, uang penepik sama sewa syila musik juga naik’. Cowok, ya dek, tejual tanah bapak.
Di depan kantor DPRD aksi pembakaran Ban ekspresi kekecewaan mahasiswa terhadap kenaikan BBM yang langsung disaksikan oleh satu perwakilan anggota dewan setempat dan Kapolres Lampung Utara.
“Kami merasa kecewa karena dari 45 anggota dewan tidak ada di tempat, saat mahasiswa menyampaikan aspirasinya,” ujar Firmansyah.
Sementara, Ayu Cahya salah satu mahasiswa UMKO menyampaikan bahwa dirinya ikut aksi hari ini bahwasannya kami kurang sepakat atas kenaikan harga BBM yang telah disahkan oleh pihak pemerintah. Dan kami juga melihat kinerja Pemerintah Kabupaten Lampung Utara yang jauh merosot.
“Kabupaten Lampung Utara bisa dikatakan tikat terendah dalam kebijakannya. Itu yang kami sampaikan hari ini,” ujarnya.
Dilokasi para aksi masa mendapatkan pengawalan ketat dari jajaran Polres Lampura dan Kodim 0412/LU.
(Heri).