Ia mengapresiasi, situasi di Batang tetap kondusif. Jika di daerah lain ada tawuran pelajar, alhamdulillah di sini tidak ada.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Batang Agung Wisnu Barata mengutarakan, dengan melakukan gerakan edukasi moderasi beragama secara serentak, tentu akan membawa dampak yang lebih baik.
“Dipilihnya kalangan pelajar tentu melihat karakter mereka yang sangat lekat dengan teknologi digital. Sering kali mereka menganggap apa yang diterima dari teknologi digital sebagai suatu kebenaran dari teknologi digital, kalau tidak ada penyaringnya, tentu berbahaya bagi pribadinya dan negara,” tegasnya.
Penting sekali pemahaman moderasi beragama yang menitikberatkan pada nilai-nilai toleransi yang menghargai semua keyakinan di Indonesia.
“Tujuannya supaya generasi muda tidak mudah tergiring pada ideologi tertentu yang dibawa kelompok-kelompok tertentu, yang bertentangan dengan Pancasila,” terangnya.
Ia mengapresiasi pemahaman pelajar tentang moderasi beragama yang sudah cukup baik.
“Penekanan selanjutnya hanya difokuskan pada pemahaman prinsip dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar dia. (MC/Muj)