Seluruh kegiatan kepolisian yang dilakukan adalah bentuk kesiapan Polda Jateng dalam menjamin keamanan masyarakat selama ibadah puasa dan mudik lebaran. Kapolda mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi menjaga kesucian bulan Ramadhan dengan tidak melakukan aksi sweeping.
“Tidak ada lagi ormas melakukan aksi sweeping, itu bukan kewenangan ormas. Tidak boleh ada penghakiman di jalanan, serahkan kepada pihak Kepolisian selaku aparat penegak hukum,” tegasnya.
Kapolda menyebut bahwa arus mudik dan balik masyarakat pada Lebaran 2024 diprediksi sebesar 136 juta orang yang memasuki jawa tengah. Jumlah itu naik 4 persen dari tahun 2023 yang sebesar 123 juta masyarakat.
“Sebagai kesiapan di Jawa Tengah disiapkan 5 jalur mudik yaitu jalur Tol, Pantura, Jalur Tengah, Jalur Selatan dan Jalur Pantai Selatan. Ke depan juga akan digelar rapat koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait sehingga kegiatan pengamanan arus mudik dan balik berjalan lancar,” terangnya.
Untuk mengantisipasi kemacetan, pihaknya akan menyiapkan tim urai, hingga menyiapkan pos tinjau yang dilengkapi drone untuk memudahkan pemantauan.
Terkait potensi kenaikan harga bahan pokok penting (bapokting) di bulan ramadhan, hal itu juga telah diantisipasi. Melalui Tim Satgas Ketahanan Pangan Polda Jateng, pihaknya terus melakukan pemantauan dan monitoring terhadap distribusi bapokting di Jawa Tengah.
“Kami akan terus pantau dan amati distribusi bapokting untuk mengantisipasi adanya penimbunan. Tidak ada lagi masyarakat yang ambil untung (dengan menimbun bapokting) di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat. Dan ini kami koordinasikan dengan dinas terkait di tingkat Propinsi dan Kabupaten,” tandas Kapolda. (Marsudi)