Lebih lanjut, dijelaskan Khofifah, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan Indeks Resiko Bencana di Jatim turun drastis selama empat tahun berturut-turut sejak tahun 2019 sampai 2022. Bahkan, tahun 2022 Jatim berada di angka 108,69 setelah sebelumnya mencapai 137,88 pada 2019. Kemudian turun pada tahun 2020 menjadi 126,42 dan tahun 2021 menjadi 117,26.
Meski begitu, Khofifah menegaskan, penanggulangan dan mitigasi bencana harus terus ditingkatkan setiap tahun. Salah satunya dengan memanfaatkan digitalisasi lewat aplikasi Sistem Manajemen Informasi Terintegrasi Penanggulangan Bencana (SMART-PB). Juga lewat aplikasi InaRISK yang merupakan portal kajian risiko bencana dan pemantauan indeks risiko bencana di Indonesia.
“Tim BPBD Jatim juga melakukan pemantauan fenomena alam oleh Pusdalops (Pusat Pengendalian Operasi) BPBD Jatim. Mereka memantau aktivitas gunung api, titik api (Karhutla), aktivitas gempa bumi, cuaca, tinggi muka air sungai, arah pergerakan angin, dan pasang surut gelombang laut,” terangnya.
“Dari data tersebut, barulah akan ada rekomendasi dan mitigasi yang sekiranya dapat dilakukan,” imbuhnya.
Tak lupa, Khofifah mengapresiasi semua pihak yang selama ini bersinergi dalam penanggulangan bencana di Jawa Timur. Mulai dari para relawan sampai unsur pemerintahan.
“Terimakasih sekali lagi kami sampaikan atas kerja keras dan kerja bersama seluruh pihak dan _stakeholder_ di Jatim. Termasuk peran dunia usaha, para akademisi, serta para relawan di Jatim. Sehingga, Jatim bisa Tangguh dalam menghadapi bencana,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekdaprov Adhy dalam paparannya saat menerima penghargaan mengatakan bahwa potensi bencana di Jawa Timur sangat beragam. Mulai dari banjir bandang, tanah longsor, letusan gunung api, tsunami, sampai likuifaksi.
“Tapi seperti yang selalu dikatakan oleh Bu Gubernur, kita punya relawan-relawan hebat dan pihak-pihak yang siap siaga. Selain itu, kami dari Pemprov Jatim juga senantiasa meningkatkan kinerja preventif dan usaha meminimalisir dampaknya,” katanya.
“Jadi insya Allah, saat kita diuji, kita sudah siap. Karena semua pihak memang sudah terlatih dan sudah tertanam di dalam dirinya ikhlas untuk mengabdi. Mudah-mudahan ini jadi ladang amal kita kepada masyarakat,” lanjutnya.(red)