Dengan diresmikannya gedung baru di RSMM Jatim ini, Khofifah juga mengarahkan Direktur RSMM Jatim, agar mengubah nama RSMM Jatim dengan menggunakan nama tokoh pelopor atau penggerak kesehatan mata di Jawa Timur.
“Saya berharap Rumah Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur ini namanya diubah, mungkin rumah sakit mata dengan menggunakan nama tokoh yang menjadi inisiator atau penggerak kesahatan mata di Jawa Timur. Barang kali bisa minta izin kepada keluarga untuk bisa digunakan sebagai nama di rumah sakit ini. Karena hal itu bagian dari penguatimage buildingsupaya rumah sakit ini lebih dikenal masyarakat,” imbau Khofifah.
Sementara itu, Direktur RSMM Jatim, Eka Basuki Rahmat, menjelaskan, RSMM Jatim memiliki sejumlah 206 pegawai, yang terdiri dari 16 dokter spesialis mata, 1 dokter spesialis dalam, dan 1 dokter spesialis patologi klinis. Dengan total jumlah pegawai tersebut, Eka menuturkan, RSMM Jatim berupaya penuh memberikan pelayanan terbaik bagi Provinsi Jawa Timur terutama untuk kesehatan mata masyarakat.
“Kunjungan pasien kami tahun 2021 sebesar 45.946, tahun 2022 61.833, Alhamdulillah tahun 2023 kunjungan kami meningkat menjadi 67.738 pasien. Selain itu, kita juga merawat penyakit yang menyebabkan kebutaan seperti penyakit pupil retina, sebanyak 11 ribu kunjungan dalam satu tahun, katarak 11 ribu kunjungan, dan disusul dengan glukoma kurang lebih 9 ribu kasus yang sudah berkunjung ke rumah sakit mata masyarakat di tahun 2023,” papar Eka.
Selain itu, Eka juga menerangkan, RSMM Jarim sebagai pemberi pelayanan kesahatan mata masyarakat juga mengembangkanoftamologi community.
“Kami telah melakukan beberapa skrining di sekolah-sekolah, rumah anak prestasi, bekerja sama dengan Puskesma, skrining di pondok pesantren. Sehingga kami mengembangkan aplikasi Si Galon dan aplikasi DESIS yang merupakan aplikasi berdasarkan website dengan harapan supaya masyarakat dapat melakukan skrining mandiri untuk mengetahui kondisi apakah mempunyai gangguan kesehatan penglihatan,” terang Eka.
Menanggapi arahan Gubernur Khofifah mengenai pergantian nama rumah sakit, Eka mengatakan, akan menindak lanjuti arahan tersebut dan menargetkan tahun ini sudah berubah nama rumah sakit.
“Bismillah kami akan menindak lanjuti dengan surat dan kami akan berkoordinasi dengan atasan kami yaitu Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dan dengan organisasi perkumpulan dokter spesialis mata. Hal itu akan dilakukan sesegara mungkin, karena target kami kalau bisa tahun ini sudah berubah nama,” pungkas Eka. (red)