Peresmian Pabrik Kapiten Nusantara di Ponpes An Nur II Al Murtadlo Malang menciptakan momentum positif bagi pengembangan ekonomi pesantren di Jawa Timur. Dengan terus menggalakkan program OPOP, diharapkan akan muncul lebih banyak inovasi dan kerjasama antara pesantren dan industri, menjadikan Jawa Timur sebagai contoh bagi daerah-daerah lain dalam mengoptimalkan potensi ekonomi lokal melalui pendekatan kolaboratif yang berkelanjutan.
Sebelumnya, pada 03 Agustus 2023, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor produk kopi kaleng hasil program OPOP Ponpes An Nur 2, Bululawang, Kabupaten Malang, ke Malaysia.
Total kontrak ekspor untuk produk ini mencapai 504.000 pcs dengan nilai 10,08 milliar yang dikirim secara bertahap selama satu tahun.
Saat itu, Gubernur Khofifah mengatakan, hal ini membuktikan produk UMKM besutan Ponpes di Jatim tidak kalah bersaing dan bisa diterima di pasar luar negeri.
Selain itu, ekspor produk OPOP ini sebagai bentuk UMKM bisa tumbuh dan naik kelas. OPOP Jatim terus mendorong produknya untuk naik kelas dan menembus pasar ekspor yang sebelumnya juga telah mengekspor beberapa produk.
Pengasuh Ponpes Wisata An Nur II Al Murtadlo Malang, KH Fatkhul Bari menyampaikan terima kasih peresmian Pabrik Kapiten Nusantara oleh gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa
Pabrik Kapiten Nusantara yang baru diresmikan tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja baru. Dalam sambutannya, KH Fatkhul Bari menyampaikan apresiasinya terhadap langkah pemerintah dalam mendukung pembangunan ekonomi di tengah masyarakat.
Ia juga menyoroti pentingnya kerjasama antara lembaga keagamaan dan pemerintah dalam memajukan daerah. “Peresmian Pabrik Kapiten Nusantara ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara sektor agama dan pemerintah dapat menciptakan kemajuan yang signifikan bagi masyarakat melalui Program Opop,” ujar KH Fatkhul Bari.
Pengasuh Ponpes Wisata An Nur II Al Murtadlo juga menyampaikan harapannya agar keberadaan Pabrik Kapiten Nusantara dapat menjadi inspirasi bagi pesantren-pesantren lainnya untuk terlibat aktif dalam pembangunan ekonomi mandiri. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai inisiatif pembangunan. Khususnya ekonomi mandiri,” tambahnya. (Red)