“Penambahan kapasitas pompa menjadi 10.000 liter/detik di Pintu Air Kuro oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan penambahan kapasitas pompa menjadi 10.000 liter/detik di Pintu Air Melik oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan serta kegiatan normalisasi oleh BBWS Bengawan Solo mengurangi luas dan waktu genangan banjir di wilayah Bengawan Jero secara signifikan,” jelasnya.
“Selain itu, konstruksi pompa tambahan untuk menangani banjir dengan data teknis pompa tipe submersible axial pump kapasitas 2.000 liter/detik head 6 meter sebanyak 3 unit serta Genset tipe silent kapasitas 400 KVA sebanyak 3 unit,” tambahnya.
Ke depan, Gubernur Khofifah berharap kerja sama dengan seluruh stakeholder terhadap Pintu Air Kuro melalui penambahan daya pompa air dan genset benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Utamanya saat musim hujan, genangan air benar-benar berkurang.
“Terima kasih atas kolaborasi dan sinergi kita semua dalam pengendalian banjir sehingga dilakukan pembangunan pintu kuro dan normalisasi sungai. Insyaallah pembangunan ini ketika musim hujan mampu mengatasi banjir sehingga genangan tidak terlalu lama,”pungkasnya.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, dalam sambutannya mengungkapkan dengan kekuatan pembuangan pintu Kuro ini akan menjadi sekitar 10. 000 liter per detik menjadi hal yang luar biasa. “Insya Allah ini akan mampu dan mempercepat keluarnya air ketika genangan air di Lamongan (Bengawan Jero) tinggi dan besar,” imbuh Yuhronur.
Pemkab Lamongan juga memperbaiki saluran-saluran air dan menormalisasi di pintu Melik. Pintu Melik ini sekaligus ada dua fungsi selain untuk pembuangan air banjir, juga bisa untuk memasukkan air ketika musim kemarau. “Walaupun belum selesai 100 persen sampai di hulunya, tapi pintu dari Melik ini sudah bisa dimanfaatkan optimal masyarakat,” katanya.
Proyek tersebut diwujudkan guna mengatasi banjir tahunan yang menjadi momok di Kabupaten Lamongan. “Proyek ini betul-betul dibutuhkan masyarakat, mudah-mudahan membawa manfaat dan maslahat,”pungkasnya. (Muntholib/red)