“Kalau kenaikan harga beras terjadi sejak Agustus lalu. Sedangkan harga cabai rawit itu fluktuatif ya, dari September itu inflasinya 18,4 persen menjadi 29,4 persen di Oktober ini,” katanya saat menyampaikan pers rilis secara virtual, Rabu sore (1/11/2023).
Selain cabai rawit dan beras, sejumlah komoditas penyumbang inflasi di antaranya kenaikan harga rokok kretek, gula pasir, hingga tarif kendaraan roda dua online. Sedangkan komoditas penekan inflasi di antaranya turunnya harga telur ayam ras, daging ayam ras, minyak goreng, hingga ayam hidup.
Sementara itu dari delapan kota penghitung inflasi nasional di Jawa Timur, tertinggi terjadi di Sumenep 0,63 persen, Surabaya 0,36 persen. Kemudian Malang 0,26 persen, Probolinggo dan Madiun masing-masing 0,22 persen, Kediri 0,20 persen, Jember 0,10 persen dan Banyuwangi 0,04 persen.
“Kalau inflasi gabungan delapan kota/kabupaten di Jatim catatan kami 0,27 persen,” pungkasnya. (Budi/Dik)