“Kuncinya bukan pada para kader, para tegaga medis, tapi juga para pengidap TB itu sendiri,” ungkap wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini.
Sebab, dalam pengobatan TB, perlu dilakukan pengobatan secara rutin selama 6-9 bulan. Jika tidak patuh, hasilnya menjadi Tb MDR (tuberkolosis multidrug-resistant). Yaitu jenis tuberkulosis yang kebal terhadap obat.
Sementara, selain skrining, Plt Kepala Dinas Kesehatan P2KB dr. Farida Mariana, M.Kes, menyebut jika upaya penanganan dilakukan dengan TOSS TBC.
“Tidak berhenti di skrining, tapi juga kita lakukan TOSS TBC, yaitu Temukan TBC Obati Sampai Sembuh. Yang tentunya ini butuh kerjasama lintas sektor. Jadi, mohon kerjasamanya,” ujarnya. (Kartono)