Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Hikmah Ramadhan 🌹 BIASA BISA CELAKA 🌹 Oleh : A S Bakri Yayik

Favicon
Asbakri
A S Bakri Yayik
banner 120x600
banner 336x280

Saat jelang Ramadhan, maka banyak sikap yang ada di pikiran kita,
Ada yang semangat,
Ada yang senang dan bahagia
Ada yang menganggap biasa biasa saja, karena sudah sering ketemu..
Pola penyikapam yang biasa jadi hal yang bisa membuat banyak dampak yang akan terjadi,
Kita ambil contoh kebiasaan jamaah umroh.
Ketika datang pertama kali Masjidil Haram maka rasa Haru dan kalut tiada dapat digambarkan maka semangat untuk selalu berada di dekat Masjidil Haram dan Ka’bah luar biasa. Bisa saja seharian mereka berada di Masjidil Haram itu biasa di hari pertama
Kemudian memasuki hari kedua karena sudah merasa biasa mulailah keengganan untuk berlama-lama di Masjidil Haram, mulai berbagi waktu meski masih banyak waktu di Masjid.
Memasuki hari ketiga keempat dan kelima sudah mulailah berbagi waktu jadi meskipun dekat dengan Masjidil Haram salatnya pun mulai dibagi separuh di hotel separuh di Masjidil Haram
Memasuki hari berikutnya maka aktivitas di Masjidil Haram malah berkurang,
Aktivitasnya mulai lebih banyak di mall karena mulai memikirkan oleh-oleh untuk keluarganya,
Hal ini karena memang merasa sudah biasa saja,
Dua hari sebelum kepulangan malah lebih banyak waktu di luaran daripada di Masjid Haram bahkan salat pun bisa ditunda-tunda karena lebih asik mencari oleh-oleh,
Azdan pun tidak segera ke masjid,

Padahal biaya untuk kesana luar biasa besar tetapi saat sudah berada di sana karena sudah biasa jadi tidak ada lagi semangat,
maka hal-hal yang yang seringkali dianggap biasa itu dapat menyebabkan tidak ada semangat untuk meningkatkan ibadah,
Hal ini sangat berbahaya dan bisa membuat celaka kita termasuk berkaitan dengan kehadiran Romadhon.

Baca juga : Syekh Jumadil Kubro, Ulama Besar Penyebar Islam di Jawa

Banyak diantara kita yang menganggap kedatangan Ramadan ini hal biasa saja, karena memang setiap tahun kita akan ketemu,
Sehingga sikap ini membuat kita celaka karena tidak ada semangat untuk beribadah atau meningkatkan kebaikan-kebaikan lainnya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hitairah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ

“Nabi bersabda: Celakalah seseorang, aku disebut-sebut di depannya dan ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku. dan celakalah seseorang, Bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan, dan celakalah seseorang yang kedua orang tuanya berusia lanjut namun kedua orangtuanya tidak dapat memasukkannya ke dalam Surga (karena kebaktiannya).” (HR. Tirmidzi)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda,

رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ – أَوْ بَعُدَ – دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ

“Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni.” [HR. Ahmad, shahih]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *