Akibat dugaan ‘penyunatan’ dana P3-TGAI ini, pelaksanaan pembangunan terpengaruh dan kualitasnya menurun. Contohnya, bangunan tanggul irigasi ada yang hanya terdiri dari susunan batu belaka, kemudian ditutup lapisan semen seadanya.
“Mau bagaimana lagi? Kami hanya bisa menyesuaikan dengan sisa dana yang ada pasca dipotong itu, walau tidak rela dipotong tapi katanya kalau melalui parpol sudah biasa ada setoran begitu,” kilahnya.
Sejumlah pihak di Ngawi masih menutup diri atas informasi pemotongan dana program P3-TGAI ini. Sejumlah pengurus parpol yang disoroti pun belum dapat dihubungi.
Penerima manfaat, Adanya potongan dari anggaran akibatkan kurang maksimal hasil bangunan irigasi.
Salah satunya HIPPA Desa Kwadungan Lor Padas mengatakan pekerjaan yang sudah berjalan 32 hari tersebut menggunakan anggaran yang harus terpotong tapi hasilnya maksimal.
Namun dengan anggaran yang ada, hasil tidak bisa sesuai RAB. Ini diakui Ketua HIPPA Desa Kwadungan Lor Suprapto melalui telepon seluler.
“Bangunan irigasi kami sudah kita kerjakan selama 32 hari, dengan dana anggaran yang ada ya hasilnya seperti itu” kata Suprapto. (Marsudi)