Menurut Arif, koordinasi dengan media bisa didapatkan dari sejumlah bidang yang ada di PT Garam.
“Semua informasi yang ada di PT garam sudah ada pada bidangnya masing-masing, jadi semua media bisa koordinasi dengan juru bicara kami, tidak harus saya”, ujarnya di tengah acara tersebut.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa, pabrik soda dengan PT Garam tidak bisa dipisahkan, di negara manapun pabrik garam dan soda itu bersatu.
Melalui Corporate Secretary Indra Kurniawan mengatakan, pengalihan dari pembuatan pabrik soda ash ke soda cautik karena salah satu syarat untuk membentuk soda ash belum mencukupi.
Seperti, kebutuhan ketersediaan minyak gas(migas)
“untuk pembuatan soda ash perlu membutuhkan 15 tahun, setelah di cek oleh pihak migas di Sumenep, ketersediaan minyak gas hanya 7 tahun, itulah alasan kita untuk menggantikan pembuatan soda ash ke caustik”, ungkapnya.
Untuk rencana pembuatan soda caustik sudah dalam proses penyusunan FS (Feasibility Study) adalah teknis analisis yang di gunakan untuk menilai kualitas dari faktor-faktor sebuah proyek, tolak ukur satu ini dirancang untuk mengungkapkan kelayakan rencana suatu proyek.
(Hendri)