Jember – News PATROLI.COM –
Setelah rapat paripurna ke-30 masa sidang V 2022-2023, Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar H. Muhamad Nur Purnamasidi melakukan giat serap aspirasi dengan turun langsung ke Sekolah. Anggota Komisi X yang bermitra kerja dengan Kemendikbudristek RI ini berharap Bea Siswa Program Indonesia Pintar (PIP) betul-betul dapat terserap dan betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Program PIP sebagai hak warga masyarakat senafas dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana mandat Konstitusi sebagaimana dalam pembukaan UUD NRI 1945. Diharapkan melalui Program PIP, tidak ada lagi siswa usia wajib sekolah yang berhenti di tengah jalan karena tidak ada biaya atau faktor ekonomi.” Imbuh Politisi Senayan Partai Golkar yang juga Ketua DPP Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) wilayah Jawa II (Jateng, DIY dan Jatim).
Dengan PIP menjadi stimulan dan mendorong agar siswa semakin semangat belajar dan berprestasi. Di samping tentunya sangat meringankan masyarakat yang kurang/tidak mampu secara ekonomi.
Ke Depan penerima PIP juga menjadi salah satu prasyarat mendapatkan afirmasi, kemudahan diterima di Sekolah yang di idamkan, selain jalur Zonasi dan Prestasi . Tegas pria yang sedang menyelesaikan Studi Pascasarjana Universitas Jember.
Dalam kesempatan tersebut, Bang Pur juga secara simbolik membagikan Buku Rekening PIP kepada siswa serta bantuan perlengkapan/peralatan untuk sekolah yang di dampingi orang tua wali, kepala sekolah dan para guru.
Sosialisasi sekaligus penyerahan Rekening penerima program PIP reses kali ini sengaja di pilih di Sekolah Dasar (SD) kategori terpencil, diantaranya Desa Darungan, Kecamatan Tanggul serta Desa Klungkung Patrang Jember, Sabtu, 22/7/2023.
Bang Pur juga memberikan motivasi, terutama kepada wali murid yang anaknya kelas tiga dan atau lulusan maksimal tahun 2021 untuk mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Sampai saat ini dari tahun 2019-2023 telah memberikan sekitar 2700 Bea Siswa KIP Kuliah dan Ratusan ribu penerima PIP. Di harapkan satu desa nantinya akan terdapat 2 sampai 5 sarjana sehingga dapat meningkatkan kualitas SDM Membangun Desa. Pungkasnya.. (Susanto)
