Banner Berdiri Dalam Berita 2
Banner Berdiri Dalam Berita 2
banner 700x256

Jelang Panen Raya, Harga Gabah di Lombok Timur-NTB Merosot

Favicon
Petani Memanen Padi
banner 120x600
banner 336x280

Lombok Timur-NTB, Newspatroli.com

Menjelang panen raya, akhir Maret mendatang, harga penjualan gabah di Lombok Timur (Lotim) merosot. Harga jual sebelumnya Rp 430 ribu per kuintal. Setelah dua pekan, turun menjadi Rp350 ribu per kuintal.

Hal ini dikeluhkan petani padi Desa Kabar, kepadawartawan. Dituturkan, penurunan harga gabah ini sangat dikeluhkan. Pembeli juga sangat selektif membeli gabah petani. Hanya mau membeli gabah super. Sedangkan, padi yang kurang baik tidak dilirik pembeli.

Petani ini mengaku kebingungan menjual gabahnya. Pihaknya heran, petani belum panen raya tapi harga sudah anjlok. “Ya Allah mengeluh saya ini,” keluh warga Petani.

Menurutnya, indikator panen raya di wilayah Lotim itu ada di bagian selatan. Sementara sebagian besar padi di wilayah Lotim selatan masih lama baru panen.

Harga jual saat ini jelas merugikan petani. Biaya produksi dikeluarkan Rp 5 juta di atas lahan 30 are. Belum lagi dipusingkan sulitnya memperoleh pupuk. Produksi gabahnya hanya 18 kuintal. Hitungannya dengan harga Rp 350 ribu per kuintal, dia mengaku hanya dapat Rp 6,3 juta. Jika dikalkulasi dengan biaya produksi semuanya, yang diterima petani ini dinilai sangat kecil. “Kita tetap merugi namanya dengan harga jual sekarang,” ucapnya.

Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Lotim, Neni Yuliawati saat dikonfirmasi mengakui Lotim mau menjelang panen raya. Akan tetapi, panen petani Lotim tidak ada yang serempak seperti daerah lain. Pengamatan Dinas Pertanian, produksi gabah petani Lotim tetap ada sepanjang tahun. “Yang panen ada, baru tanam juga ada,” tuturnya.

Baca juga : Pemusnahan Sabu 55 Gram, Polres Lombok Timur Tegaskan Komitmen Perangi Narkoba

Disebut panen serempak di Lotim memang sebagian besar. Persentasenya sekitar 60 persen. “Paling akhir Maret atau awal Maret akan panen raya,” ucapnya.

Mengenai harga katanya, komoditi pangan utama ini tetap dikontrol pemerintah. Maret minggu kedua dan ketiga ada tim dari pusat yang datang melakukan kontrol panen raya. Semua pihak akan dilibatkan untuk membicarakan harga. “Akan ada kesepakatan nanti mengenai harga gabah ini, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu anjlok,” ucapnya.

Padi katanya sangat konsen diawasi pemerintah. Pengalaman tahun lalu di Lotim, penjualan masih menggunakan standar Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Petani tidak perlu khawatir mengenai penurunan harga. “Sejauh ini petani tidak ada yang sampai mengeluh, harga jual masih di atas rata-rata,” paparnya.

Menjelang panen raya diakui pasti turun. Tapi penurunannya masih dianggap wajar. Batas atas dan batas bawah harga penjualan masih dianggap normal. Harga sekarang sebenarnya masih bagus. “Kalau harga padi dan beras ini terus naik bisa ribut tidak seperti komoditi yang lain,” demikian. (Ony)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *