banner 700x256

Juni Sulistyawati SH., MKn, Terima Penghargaan dari Bupati Sebagai Notaris Terbaik di Ajang HML ETPD

Bupati Gus Barra Didampingi Kepala Bapenda Hj.Nurul Istiqomah Menyerahkan Penghargaan kepada Notaris / PPAT, Juni Sulistyawati, S.H., M.Kn, Sebagai Notaris Dengan Kinerja Terbaik di Ajang HML ETPD yang digelar oleh Bapenda
banner 120x600
banner 336x280

Mojokerto – News PATROLI.COM –

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melalui Badan Pendapatan Daerah ( Bapenda ) Kabupaten Mojokerto menggelar High Level Meeting (HLM) Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) yang dirangkaikan dengan Pemberian Apresiasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Aston, Desa Kenanten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Kamis, (18/12 / 2025 ) pagi.

Gebyar HLM ETPD dihadiri Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Mojokerto, Sekretaris Daerah, perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur, jajaran perangkat daerah, unsur perbankan, Notaris/PPAT, aparat TNI-Polri, kepala desa, pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Mojokerto Dr. H. Muhammad Al-Barra yang akrab disapa Gus Barra ini memberikan Apresiasi tertinggi atau Championship HLM ETPD Untuk kategori Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

Penghargaan ini diberikan kepada sepuluh Notaris/ PPAT dengan Kinerja Terbaik yang ada di Mojokerto, dan, Notaris/ P.P.A.T Juni Sulistyawati, S.H., M.Kn, yang berkantor di Jalan Raya. R.A. Basuni No. 90 A, Sooko Kabupaten Mojokerto ini Meraih sebagai Peringkat Terbaik I ( Juara 1 ), sehingga berhak atas hadiah uang Pembinaan sebesar Rp.15 juta dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto yang diserahkan oleh Bupati Gus Barra Didampingi Kepala Bapenda Nurul Istiqomah.

Sedangkan Notaris / PPAT Dr. Ch. Anggia Ika Hadiwk, S.H., M.Hum. sebagai terbaik II, Dwi Rossulliati, S.H. terbaik III, Cahyani Nastiti Sselchan, S.H., M.Kn. terbaik IV, Anastasia P.S.H., M.Kn. terbaik V, Fayzer Yuhan Ramadhan, S.H., M.Kn. terbaik VI, Gema Bismantaka, S.H., M.Kn. terbaik VII, Adhi Nugroho, S.H., M.Kn. terbaik VIII, Yasanti Anjung Putri, S.H., M.Kn. terbaik IX, serta Nurul Laili, S.H. sebagai terbaik X.

Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi percepatan digitalisasi transaksi pemerintah daerah sekaligus mendorong optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Bupati Gus Barra menegaskan, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) merupakan instrumen penting dalam reformasi birokrasi dan penguatan kemandirian fiskal daerah. Digitalisasi transaksi, menurutnya, tidak hanya meningkatkan efisiensi dan akurasi, tetapi juga memperkuat transparansi, akuntabilitas, serta kepercayaan publik terhadap pengelolaan keuangan daerah.

“ETPD bukan sekadar tuntutan zaman, melainkan bagian dari strategi membangun tata kelola keuangan daerah yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan. Melalui ETPD, kita mendorong perluasan transaksi nontunai, penguatan pengawasan, serta peningkatan kepercayaan masyarakat,” ujar Bupati yang akrab disapa Gus Barra ini.

Gus Barra juga mengapresiasi kinerja Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Mojokerto yang dinilai konsisten melakukan inovasi dan kolaborasi lintas sektor. Berkat sinergi tersebut, Kabupaten Mojokerto berhasil meraih peringkat Terbaik II TP2DD kategori kabupaten wilayah Jawa–Bali dalam Championships TP2DD Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD).

Baca juga :  Perhutani Lawu Ds. Sejalan dengan Pemkab Ponorogo Tentang Penataan Kawasan Hutan

Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Mojokerto, Hj. Nurul Istiqomah, SE MM Didampingi Sekretaris Bapenda H. Pipit Susastiyo, SE,MM menyampaikan, pelaksanaan HLM ETPD menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antar perangkat daerah dan pemangku kepentingan dalam rangka optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Optimalisasi penerimaan pajak daerah tidak lepas dari kolaborasi antara Bapenda Provinsi Jawa Timur dan Bapenda Kabupaten Mojokerto dalam pemungutan PKB dan opsen PKB, kerja sama dengan Notaris/PPAT dalam pemungutan BPHTB, serta peran camat dan perangkat daerah dalam pemungutan PBB-P2 dan retribusi daerah. Seluruhnya kami dorong berbasis transaksi nontunai melalui ETPD,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Pemkab Mojokerto memberikan apresiasi Championship ETPD kepada lima perangkat daerah dan kecamatan dengan kinerja terbaik. RSUD Prof. Dr. Soekandar meraih peringkat terbaik I dengan uang pembinaan sebesar Rp5 juta, disusul Dinas Lingkungan Hidup sebagai terbaik II sebesar Rp4 juta, Dinas Kesehatan terbaik III sebesar Rp3 juta, Dinas Perindustrian dan Perdagangan terbaik IV sebesar Rp2 juta, serta Kecamatan Jetis sebagai terbaik V dengan uang pembinaan Rp1 juta.

Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada perangkat daerah dengan realisasi retribusi terbaik. Dinas Lingkungan Hidup meraih peringkat terbaik I dengan uang pembinaan Rp5 juta, Dinas Tenaga Kerja terbaik II sebesar Rp3,5 juta, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terbaik III sebesar Rp2 juta.

Pemkab Mojokerto juga memberikan penghargaan realisasi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Buku 1, 2, dan 3 kepada enam kecamatan terbaik, yakni Kecamatan Pungging sebagai terbaik I, Kecamatan Gondang terbaik II, Kecamatan Dlanggu terbaik III, Kecamatan Dawarblandong terbaik IV, Kecamatan Gedeg terbaik V, dan Kecamatan Jatirejo terbaik VI, dengan total uang pembinaan hingga Rp10 juta.

Selain pemberian penghargaan, dalam kegiatan ini juga dilaksanakan pengundian hadiah Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan opsen PKB bagi wajib pajak yang patuh, dengan total hadiah berupa tiga unit sepeda motor Honda Vario 125, empat unit sepeda motor Honda Beat, empat unit sepeda gunung, serta lima unit televisi LED ukuran 32 inci. Pengundian dilakukan secara terbuka dan transparan serta disaksikan langsung oleh Bupati Mojokerto dan seluruh undangan.

Melalui pelaksanaan HLM ETPD dan pemberian apresiasi ini, Pemerintah Kabupaten Mojokerto berharap sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah provinsi, perbankan, dan masyarakat semakin kuat, seiring dengan meningkatnya kesadaran serta kepatuhan pajak dan percepatan digitalisasi transaksi pemerintah daerah menuju kemandirian fiskal yang berkelanjutan. ( Fadhil / Ton ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *