Terkait dengan kerawanan dalam Pemilu 2024, Kapolres menjelaskan bahwa salah satu kerawanan yang dihadapi adalah masalah geografi, terutama distribusi logistik pemilu yang sulit di beberapa daerah terpencil, seperti di beberapa TPS di Desa Curah Takir Kecamatan Tempurejo. Namun, pihak kepolisian telah memberikan bantuan untuk mengatasi masalah ini.
Dalam hal netralitas aparat keamanan, Kapolres menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir, karena seluruh anggota TNI dan Polri sudah memiliki aturan yang mengatur netralitas dalam Pemilu. Pihaknya dan Dandim juga telah memberikan arahan kepada anggota agar selalu mematuhi aturan netralitas pada setiap tahapan Pemilu.
Mengenai bantuan keamanan, Dandim 0824/Jember Letkol Infantri Rahmat Cahyo Dinarso menjelaskan bahwa bantuan perkuatan TNI kepada Polri dalam pengamanan pemungutan suara dan penghitungan suara mencakup sekitar 500 personel.
Mereka bertugas membantu perkuatan Polri di Bawah Kendali Operasi (BKO) Polres Jember. Dandim menegaskan bahwa apabila terjadi permasalahan di TPS, koordinasi antara Polri dan TNI akan dilakukan sesuai permintaan ketua TPS kepada Polri, dan Polri akan berkoordinasi dengan TNI jika membutuhkan bantuan perkuatan, ungkap Dandim. (Dik)