Umam, sapaannya mencontohkan, publikasi kegiatan operasi yustisi menjadi penting untuk diketahui masyarakat luas. Hal ini menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 belum pergi. Di sisi lain, kendati sudah berjalan setahun lebih, buktinya masih banyak warga yang tak patuh pada protokol kesehatan (prokes). . ”Semoga kegiatan kepolisian diketahui masyarakat. Kenapa yustisi dilakukan karena Covid-19 belum berakhir. Kita bekerja keras di situ,” sebutnya.
Bagi Pria 38 tahun ini, kegiatan sekecil apapun dari Polri wajib diketahui masyarakat. Tidak hanya operasi dan razia, tapi banyak sisi lain yang muncul dari Polri. Seperti baksos (bakti sosial), pembagian masker, serta kegiatan-kegiatan humanis lainnya terutama selama bulan Ramadan ini. ”Keseharian selama bulan Ramadan kita isi kegiatan dengan tadarus, bagi takjil, maupun baksos,” terangnya.
Gencarnya informasi ini diharapkan bermuara pada pembentukan citra positif Polri dalam membangun kepercayaan masyarakat. Umam menyadari betul fungsi kehumasan pada organisasi Polri tidak ubahnya instrumen strategis yang diperlukan guna membangun komunikasi yang sejajar dengan masyarakat. Sekaligus konstruktif terkait dengan terbangunnya image positif bagi eksistensi Polri Hal ini memungkinkan terwujudnya kesepahaman pengertian serta dapat menumbuhkan kepercayaan melalui terbangunnya reputasi Polri yang baik di mata masyarakat. ( Kartono)