“Korupsi adalah persoalan mental, baik mental pelaku maupun penegak hukumnya. Kami rindu penegak hukum yang jujur, jangan ada mafia hukum di Kabupaten Madiun!! Mafia hukum, hukum saja!!” teriak Sudjono.
Selain itu, relawan PGI juga melakukan beberapa aksi unik sebgai bentuk sindiran keras untuk penegak hukum. Antara lain aksi tabur garam sebagai bentuk penangkal energi negatif , tabur bunga yang menggambarkan bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan yang telah memeperjuangkan kemerdekaan hingga pemberian parcel berisi aneka jamu penguat daya tahan tubuh yang bermaksud untuk mengingatkan Kejari agar selalu sehat dalam penanganan setiap kasus.
Paket jamu tersebut diterima pihak Kejari Kabupaten Madiun yang diwakili oleh Kasie Intelijen, Arief Faturrohaman. Pihak Kejari menerima baik apa yang disampaikan oleh PGI, namun pihaknya mengaku bahwa kinerjanya terkendala dengan minimnya SDM.
“Saya senang, PGI telah menyampaikan aspirasinya, kami bersyukur juga. Kami itu sudah melakukan penyelidikan, tapi kita tunggu, ya sabar dulu, tidak bisa terburu-buru. Karena ini tidak sama dengan menangani kasus pidana umum,”jelasnya.
“Kami berterima kasih juga, kami juga sedang berusaha dengan kemampuan kita yang seperti ini, yang tidak banyak pasukannya. Apalagi kita juga harus mengumpulkan bukti-bukti,”tambahnya.
Disampaikan Arif bahwa saat ini Kajari Kabupaten Madiun tengah berada di luar kota untuk menghadiri undangan acara serah terima Kajari se-Provinsi Jawa Timur. (but/marsd)