Sugiri menilai bahwa Pak Imam merupakan orang yang arif dan bijaksana untuk mundur. Perkara surat pengunduran dirinya nanti diterima atau tidak, bupati akan melihat dulu permasalahannya.
Sementara itu, peristiwa ini juga menjadi pelajaran semua pihak, untuk menjadi arip dan bijak bahwa pendidikan merupakan benteng moral. Benteng menuju gerbang ke peradaban yang lebih baik.
“Ini akan menjadi pembelajaran semua pihak, kita harus arif dan bijak, karena pendidikan itu benteng moral,” pungkas orang nomor 1 di Ponorogo itu.
Sebelumnya, diketahui viralnya masalah di SMPN 1 Ponorogo tersebut hingga trending X (twitter) usai pihak SMPN 1 Ponorogo, Jawa Timur memungut sumbangan kepada siswa untuk pembelian mobil baru seharga Rp265 juta.
Masing-masing siswa dikenai pungutan Rp1,6 juta, surat pengutan itu pun jadi viral di media sosial. Dalam selebaran berisi pungutan kepada siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Ponorogo. Beberapa pungutan di antaranya pembelian komputer, pembelian gitar listrik, dan peralatan sekolah lainnya.
Sedangkan surat edaran tersebut pun viral di media sosial. Banyak yang menghujat, karena tidak sesuai dengan slogan sekolah gratis.
(Marsudi)