
Sidoarjo – News PATROLI.COM –
Ketua DPRD Sidoarjo H. Abdillah Nasih S.M., Hadir langsung dan memberikan sambutan panjang pada pembukaan Job Fair Inklusif Hybrid di Gedung Serbaguna GOR Sidoarjo yang diselenggarakan Selama dua hari, mulai 21–22 Oktober 2025.
Dalam sambutannya ketua DPRD Sidoarjo menegaskan, bahwa kegiatan Job Fair Inklusif Hybrid merupakan terobosan luar biasa yang sejalan dengan semangat keadilan sosial di Kabupaten Sidoarjo. Ia menilai kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan langkah nyata Pemkab Sidoarjo dalam menghadirkan kesejahteraan yang merata bagi seluruh masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
“Job Fair Inklusif ini adalah kegiatan yang luar biasa. Kegiatan ini menunjukkan bahwa Pemkab Sidoarjo benar-benar memperhatikan kesejahteraan saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” tegasnya.
Abdillah mengungkapkan rasa bangga karena di akhir tahun 2024, DPRD Sidoarjo telah mengesahkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2024 tentang Penghormatan dan Perlindungan Disabilitas. Menurutnya, perda tersebut menjadi kado manis bagi seluruh penyandang disabilitas di Kabupaten Sidoarjo.
“Alhamdulillah, kami di DPRD memberikan kado terbaik di akhir tahun lalu dengan terbitnya Perda Nomor 11 Tahun 2024. Ini bentuk nyata bahwa pemerintah daerah hadir dan berpihak kepada sahabat-sahabat kita penyandang disabilitas,” ucapnya penuh semangat.
Abdillah menegaskan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak-hak yang sama sebagai warga negara. Mereka tidak boleh dipandang sebelah mata, sebab setiap manusia terlahir dengan kelebihan masing-masing.
“Tidak pantas ada sikap membeda-bedakan. Mereka juga punya kemampuan, keuletan, dan semangat kerja yang luar biasa,” ujarnya.
Ia juga memberikan apresiasi besar kepada seluruh perusahaan yang membuka lowongan bagi penyandang disabilitas. Menurutnya, langkah tersebut bukan hanya berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja, namun juga memperlihatkan komitmen kemanusiaan dan kepedulian sosial dunia usaha.
“Kami sangat mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi. Mereka bukan hanya mencari tenaga kerja, tapi juga memberi ruang dan kesempatan kepada sahabat-sahabat disabilitas untuk berkarya,” tutur Abdillah.

Ketua DPRD Sidoarjo berharap, ke depan semakin banyak perusahaan yang mengikuti jejak baik ini dengan membuka peluang kerja bagi penyandang disabilitas. Ia yakin, perusahaan yang bersedia memberikan ruang kerja bagi penyandang disabilitas akan mendapatkan keberkahan dan manfaat besar, baik secara moral maupun sosial.
“Perusahaan yang membuka kesempatan kerja untuk disabilitas akan mendapatkan dua hal sekaligus: tenaga kerja yang berdedikasi dan berkah dari tindakan baiknya,” kata Abdillah.
Lebih jauh, Abdillah mendorong agar kegiatan Job Fair Inklusif ini dijadikan agenda rutin tahunan. Ia berkomitmen untuk mendukung penuh kebijakan dan anggaran yang diperlukan agar program ini berkelanjutan dan lebih luas cakupannya.
“Semoga job fair inklusif ini tidak berhenti di tahun ini saja. Tahun 2026 nanti, kegiatan seperti ini harus diperbanyak, bukan hanya pada job fair-nya, tapi juga dalam bentuk pelatihan dan pembinaan bagi penyandang disabilitas,” tegasnya.
Abdillah menilai, pelatihan kerja dan peningkatan kapasitas bagi penyandang disabilitas sangat penting agar mereka siap menghadapi dunia industri yang semakin kompetitif. Ia juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan sistem kerja yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami di DPRD akan memastikan regulasi dan anggaran mendukung keberlanjutan program ini. Karena berbicara inklusifitas bukan hanya tentang akses kerja, tetapi juga tentang penghargaan terhadap martabat manusia,” tandasnya.
Di akhir sambutannya, Abdillah Nasih menyampaikan harapannya agar Kabupaten Sidoarjo dapat menjadi contoh daerah yang progresif dalam mengintegrasikan prinsip inklusivitas dalam pembangunan daerah. Ia menegaskan bahwa kesetaraan bukanlah wacana, melainkan sebuah gerakan nyata yang harus terus dikawal bersama.
“Saya berharap Sidoarjo bisa menjadi teladan nasional dalam menciptakan dunia kerja yang inklusif, adil, dan berkeadilan sosial bagi semua. Karena sejatinya kemajuan daerah tidak diukur dari seberapa banyak yang bekerja, tetapi dari seberapa adil kesempatan itu dibagikan,” pungkasnya.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) kembali mencatat langkah progresif dalam dunia ketenagakerjaan. Selama dua hari, mulai 21–22 Oktober 2025, Pemkab Sidoarjo menggelar Job Fair Inklusif Hybrid di Gedung Serbaguna GOR Sidoarjo. Gelaran ini menjadi momentum penting bagi penyandang disabilitas untuk mendapatkan kesempatan kerja yang setara dan layak di dunia industri.
Sebanyak sepuluh perusahaan ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dengan membuka 108 lowongan pekerjaan khusus bagi penyandang disabilitas. Antusiasme tinggi terlihat sejak hari pertama, di mana 150 orang penyandang disabilitas tercatat mengikuti bursa kerja terbuka tersebut. Mereka sebelumnya telah mendaftarkan diri melalui akun Siap Kerja milik Pemkab Sidoarjo yang dapat diakses di laman https://siapkerja.sidoarjokab.go.id/. Melalui platform ini, para pencari kerja dapat memilih lowongan sesuai minat dan kualifikasi yang disediakan oleh berbagai perusahaan.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Sidoarjo, Ainun Amalia, mewakili Bupati Sidoarjo H. Subandi, pada Selasa (21/10/2025). Turut hadir dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih, sejumlah pejabat Pemkab Sidoarjo, serta perwakilan komunitas disabilitas dan dunia usaha.
Dalam sambutannya, Ainun Amalia menyampaikan bahwa Job Fair Inklusif Hybrid merupakan bentuk nyata komitmen Pemkab Sidoarjo dalam memperluas kesempatan kerja yang setara bagi semua warga, tanpa terkecuali. Menurutnya, banyak penyandang disabilitas yang telah membuktikan kemampuan dan prestasi luar biasa dalam berbagai bidang.
“Kita percaya setiap individu, termasuk teman-teman penyandang disabilitas, memiliki potensi, semangat, dan kemampuan luar biasa untuk berkontribusi dalam dunia kerja,” ujarnya.
Ainun mengungkapkan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Sidoarjo masih menjadi isu penting yang terus diperhatikan pemerintah daerah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka TPT Sidoarjo mengalami penurunan sebesar 1,56 persen, dari 8,05 persen pada tahun 2023 menjadi 6,49 persen pada tahun 2024. Tahun 2025 ini, Pemkab Sidoarjo menargetkan angka TPT turun lagi menjadi 5,40 persen.
“Meski angka tersebut menunjukkan perbaikan, masih terdapat kesenjangan keterampilan antara kebutuhan industri dengan kompetensi angkatan kerja lokal,” jelas Ainun.
Ia menambahkan, kelompok disabilitas masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan akses terhadap fasilitas publik dan sarana kerja yang ramah disabilitas hingga adanya stigma sosial di masyarakat.
“Tantangan kita hari ini adalah menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, ramah, dan adaptif agar potensi mereka dapat berkembang secara maksimal,” tambahnya.
Sebagai langkah strategis, Ainun mendorong penyusunan peta jalan (road map) pasar kerja inklusif yang melibatkan kolaborasi multipihak: pemerintah daerah sebagai regulator, dunia usaha sebagai penyerap tenaga kerja, komunitas disabilitas sebagai mitra advokasi, dan perguruan tinggi sebagai penyedia riset serta pelatihan vokasi.
“Kolaborasi ini diharapkan mampu menutup kesenjangan keterampilan, memperluas akses kerja bagi kelompok rentan, serta memperkuat daya saing ekonomi daerah,” pungkasnya.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dunia usaha, dan masyarakat, Job Fair Inklusif Hybrid 2025 di Sidoarjo bukan hanya menjadi ajang perekrutan tenaga kerja, tetapi juga momentum penting untuk memperkuat nilai kemanusiaan, kesetaraan, dan keberlanjutan sosial di bumi Delta. (ADV/Gus)
















