“Meninggal sia-sia di jalan akibat mungkin tidak paham tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas,” ungkap Irjen Pol Aan Suhanan.
Pada kegiatan tersebut Kakorlatas bersama-sama dengan seluruh komunitas berikrar untuk mengelola berkendara dan berlalulintas jalan lebih baik lagi.
“Kita komitmen untuk stop pelanggaran, stop kecelakaan sehingga keselamatan ini menjadi hal yang penting bagi kita,” terang dia.
Sementara itu Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs Imam Sugianto, Msi menjelaskan, bahwa lalu lintas merupakan urat nadi kehidupan.
Menurut Kapolda Jatim Karena pentingnya lalu lintas untuk mendukung aktivitas manusia dalam mendorong pergerakan roda perekonomian masyarakat.
Lalu lintas lanjut Irjen Imam juga menjadi refleksi budaya bangsa sebagai cermin tingkat modernitas pembangunan peradaban yang harus dikelola dengan baik oleh negara.
“Seperti kita ketahui bersama bahwa permasalahan lalu lintas merupakan permasalahan yang sangat kompleks terjadinya peningkatan jumlah kecelakaan dan titik kemacetan lalu lintas,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto.
Masih menurut Kapolda Jatim, dampak tingginya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang tidak sebanding dengan tingkat pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana jalan, ditambah dengan perilaku pengguna jalan yang tidak tertib dalam berlalu lintas juga menjadi salah satu faktor penyebab tingginya kejadian kecelakaan lalu lintas.
“Sebagai refleksi di tahun 2023 di wilayah hukum Polda Jawa Timur telah terjadi 31.973 kejadian laka lantas dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 5.239 orang atau setiap hari rata-rata terjadi 87 kejadian laka lantas dan 14 orang meninggal dunia di jalan,” terangnya.
Kapolda Jatim berharap dalam satu tahun ke depan angka kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur bisa ditekan seminimal mungkin.
“Berbagai upaya harus dilakukan terobosan-terobosan harus dilakukan nanti di akhir tahun akan kita coba evaluasi,” pungkasnya. (red)