Mendagri menuturkan bahwa, Jawa Timur adalah provinsi yang penting bagi Indonesia, karena merupakan provinsi terbesar kedua dengan jumlah daerah administrasi terbanyak di Indonesia yang memiliki 40 juta penduduk. Yang mana jika dibandingkan dengan negara lain di dunia, kata Tito, jumlah penduduk Jawa Timur tak ubahnya dengan jumlah penduduk di negara Korea Selatan.
“Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Khofifah Pak Emil Dardak dan juga ibu Arumi Emil Dardak yang sudah bekerja keras selama lima tahun memimpin Jawa timur semoga pahala dan dukungan doa dari semua pihak bisa mengantarkan ibu Khofifah dan Pak Emil lebih baik ke depannya,” tegas Tito.
Mendagri Tito juga memberikan sejumlah wejangan kepada Adhy yang akan mengemban jabatan sebagai Pj Gubernur Jatim. Sebagai Sekdaprov, tentu Adhy dikatakan Tito telah mengerti dan paham tentang seluk beluk dan kondisi Jatim.
Tito pun mengaku sudah sering berdiskusi dengan Adhy Karyono saat melakukan sejumlah kunjungan ke Jatim. Menurutnya Adhy adalah orang yang cerdas dan memiliki pengalaman yang banyak. “Bapak Adhy ini adalah sosok birokrat yang cerdas dan banyak pengalaman. Bapak tahu persis masalah di Jatim termasuk internal. Maka tugas bapak sebenarnya adalah meneruskan kerja kerja baik yang telah dilakukan Ibu Khofifah dan Pak Emil,” tuturnya.
Meneruskan kerja pemimpin yang kurang baik dikatakan Dito akan lebih mudah dibandingkan melanjutkan kepemimpinan sosok pemimpin yang sudah baik dan berprestasi. Terutama menurut Tito Jatim adalah provinsi yang paling banyak mendapatkan penghargaan di tingkat pusat.
“Karena menggantikan pemimpin yang sudah baik dan diakui publik itu lebih berat, minimal harus sama, atau kalau bisa lebih baik. Jadi apa yang sudah dicapai tinggal melanjutkan saja karena Jatim sebenarnya sudah on the right track,” imbuhnya. (Red)