Bang Sakty mengatakan bahwa dalam perkara berita Pencemaran Nama Baik ini pihaknya sangat menghormati profesi jurnalis, tapi setiap profesi ada kode etik yang harus dijalankan, dan berita Pencemaran Nama Baik yang dilakukan IS alias Bondet dirinya menilai itu secara individu, bukan sebagai jurnalis.
“Dapat jelaskan, bahwa Kami tidak ada niat untuk membungkam karya Jurnalis. Justru laporan ini akan membuat jurnalis Mojokerto lebih baik lagi. Jadi kami melaporkan IS itu secara individunya bukan secara jurnalisnya,” lanjut Bang Sakty.
Baca Juga:Pulihkan Perekonomian Masyarakat, AJINOMOTO Beri Bantuan Gerobak Mie dan Bakso Kepada Warga Mlirip
Dalam kesempatan itu Bang Sakty juga menerangkan bahwa tuduhan IS terhadap klien nya Kades Pugeran Muhammad Arif yang juga menjabat sebagai Bupati LIRA Mojokerto raya bahwa klien nya itu telah menikah secara agama (sirri) dengan Sekdes Kedunggede Dlanggu sangat tidak benar, dan itu dibuktikan dengan Sekdes Kedunggede membuat pernyataan yang tidak mengenal kades Muhamad Arif, tidak ada hubungan apa pun, bahkan keberatan atas adanya pemberitaan dirinya yang dianggap istri sirri kades Pugeran.
Dalam kesempatan itu Bang Sakty juga mengatakan bahwa dalam pemeriksaaan itu ada lampiran surat pernyataan dari Sekdes Kedunggede Dlanggu Reni Rahmawati yang menyatakan tidak mengenal dengan kades Pugeran Muhammad Arif dan tidak ada hubungan apapun dengan kades Muhamamad Arif. Jadi pemberitaan yang di tulis IS itu tidak benar.
Ditempat yang sama, Kades Pugeran Muhammad Arif menjelaskan bahwa sering kebiasaan wartawan dan LSM itu cangkruan’an sambil ngopi bareng bertukar pikiran sambil bercanda dan dirinya menyayangkan perbuatan IS yang tidak dikenalnya, tiba tiba memberitakan, candaan, gurauan yang mencemarkan nama baik nya yang merugikan nama baik dirinya sebagai kades maupun ketua LIRA Mojokerto RAYA.
Kades Arif juga menyayangkan perbuatan IS, memberitakan dirinya dengan berita tidak benar dan Fitnah di salah satu media online, yang terkesan menyerang pribadi, dan berita itu tanpa ada konfirmasi kepada dirinya atau sebelumnya melakukan wawancara terlebih dahulu . ‘Kalau dia wartawan, minimal memperkenalkan diri, lalu minta wawancara, wong saya tidak kenal IS alias Bondet, kok tiba tiba menulis berita tentang saya dengan Berita ngawur dan tendensius menyerang kehormatan saya.” lanjut Lurah Arif. ( Kartono )